Bangun Pilot Project Ekosistem Hulu Hilir Beras Secara Kolaboratif, Badan Pangan Nasional Dorong Penguatan CBP dari Produksi Nasional

Bangun Pilot Project Ekosistem Hulu Hilir Beras Secara Kolaboratif, Badan Pangan Nasional Dorong Penguatan CBP dari Produksi Nasional
0 Komentar

“Dalam hal ini, NFA memastikan penyerapan hasil panen disini telah ada yang menjadi offtaker, baik untuk komersial maupun pemenuhan stok CBP,” ucapnya.

Direktur Utama PT Sang Hyang Seri Adhi Cahyono Nugroho menjelaskan, secara keseluruhan produksi padi di kawasan Dem Area berada di lahan seluas 47,25 hektare dan terbagi menjadi 3 blok, terdiri dari Blok S20 yang menggunakan varietas padi Inpari 48 dan Mantab pada luas lahan 16,25 hektar.

Pada blok ini diterapkan teknologi dari BRIN dan dilakukan supervisi langsung oleh BRIN. Sementara supervisi di Blok S18 ditangani oleh PT Teknologi Biota pada luasan 16,10 hektare dengan varietas padi Mantab.

Baca Juga:Persiapkan Diri Anda, Perumda TRS Akan Cari Calon Pegawai Handal di Tahun 2024Relawan Ganjarkeun Jabar Korwil Subang: Ganjar-Mahfud Pasangan Capres-Cawapres yang Tidak Tanggung Beban Masa Lalu

Terakhir, di Blok S17 yang seluas 15 hektar diterapkan teknologi MSP-65 dan telah memperoleh hasil ubinan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Subang dengan produktivitas di atas 6 ton per hektar.

“Melalui Dem Area ini kita dapat menciptakan area pertanian efisien dan produktif dengan menciptakan budidaya terbaik. Dem area ini momentum transfer knowledge. Untuk mendapat pengetahuan teknologi budidaya yang dapat meningkatkan produktivitas hasil panen dan mendukung pemenuhan stok pangan nasional.” ungkapnya.

Terkait ketersediaan stok beras yang ada di Bulog, per 18 Oktober masih secured di 1,5 juta ton. Pengadaan beras yang berasal dari dalam negeri tercatat mencapai 874 ribu ton dan dipergunakan untuk berbagai program pemerintah.

Progres penyaluran di tahun ini untuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tercatat di 844,5 ribu ton dan untuk bantuan pangan beras tahap kedua telah mencapai 384,7 ribu ton.

“BPS kemarin sudah merilis adanya koreksi data produksi beras untuk konsumsi pangan di tahun ini menjadi 30,90 juta ton. Ini artinya mengalami penurunan 2,05 persen atau sebanyak 645,09 ribu ton dibandingkan tahun lalu. Untuk itu, kita selalu fokus pada ketersediaan stok CBP yang memadai, terutama untuk carry over di akhir tahun nanti. Kita dorong terus penyerapan CBP dari produksi dalam negeri,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengapresiasi sinergitas yang terbangun untuk menciptakan ekosistem pangan yang terintegrasi hulu hilir.

0 Komentar