SUBANG- Apel Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023 di Kabupaten Subang berlangsung di halaman Kantor Bupati Subang, Minggu (22/10).
Bertindak sebagai pembina upacara Bupati Subang H Ruhimat (Kang Jimat) dihadiri oleh Forkompimda, para pejabat eselon di lingkungan Pemkab Subang serta para pimpinan ponpes dan ormas islam.
Dalam kesempatan itu Bupati Subang berkenan menyerahkan penghargaan hadiah dan piala kepada sejumlah santri yang berprestasi.
Baca Juga:Wakil Bupati Karawang Minta Warga Jaga KondusifitasBabinsa Koramil 0402/Batujaya Salurkan Bantuan Sosial ke Warga Lanjut Usia
Kepada awak media, Bupati Subang H Ruhimat yang juga sebagai Panglima Santri Kabupaten Subang, menyampaikan pesan bahwa sesuai tema santri tahun ini adalah “Jihad Santri Jayakan Negeri”.
Peran santri saat ini adalah tidak seperti dahulu yang ikut berjihad memerdekan bangsa indonesia, mempertahan serta mengusir penjajahan pendudukan belanda dan jepang melalui Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 hasil musyawarah kiyai Jawa dan Madura yang dikomandoi oleh KH Hasyin Asyari pendiri Nahdlatul Ulama 1926.
Dikatakannya, Jihad Santri untuk Jayakan Negeri hari ini adalah bagaimana santri mempersiapkan diri dengan belajar ilmu agama islam juga ilmu pengetahuan umum imtek. Untuk menyongsong estafet kepemimpinan bangsa dan negara dari setiap strata pemerintahan lembaga kemasyarakan juga perusahaan.
“Jihad Santri hari ini belajar menuntut ilmu dari segala bidang untuk kemajuan bangsa di masa mendatang,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Panitia HSB yang juga Sekjen Panglima Santri Kabupaten Subang KH Adam menyampaikan bahwa, agenda upacara kenegaraan yang diintruksikan oleh Presiden Jokowi dilaksakan di setiap kabupaten. Juga diisi oleh pementasan Drama Kolosal Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang ditampilkan oleh para santri Subang. Acara diikuti oleh sekitar 1000 santri dari berbagai ponpes di Kabupaten Subang.
Sebagai Sekjen Panglima Santri KH Adam.juga berpesan kepada santri di Kabupaten Subang, agar meneladani perjuangan para kiayi sebagai bentuk takdiman takriman, agar bisa menjalankan meneruskan perjuangan ulama tersebut diwaktu yang berbeda sesuai tuntunan Al Quran dan Hadits.
“Teladani ulama dan teruskan perjuangannya sesuai Al Quran dan Hadits,” tukasnya.(dan).