Film ini dimulai dengan kisah Butet Manurung yang bekerja sebagai pemandu wisata di Jambi. Suatu hari, ia tersesat di hutan dan bertemu dengan seorang anak suku Anak Dalam bernama Nyungsang Bungo. Nyungsang Bungo membantu Butet untuk menemukan jalan keluar dari hutan.
Setelah itu, Butet Manurung memutuskan untuk tinggal di hutan dan mengajar anak-anak suku Anak Dalam. Ia mendirikan sebuah sekolah kecil yang diberi nama Sokola Rimba.
Pada awalnya, Butet Manurung menghadapi banyak tantangan. Anak-anak suku Anak Dalam tidak terbiasa dengan sekolah formal. Mereka juga sering diganggu oleh orang-orang luar yang tidak memahami budaya mereka.
Baca Juga:Nicholas Saputra dan Putri Marino Main Film T.A.O.L, Segera Syuting di New YorkSinopsis Film Collateral Damage, Aksi Balas Dendam Arnold Schwarzenegger yang Mencengangkan
Namun, Butet Manurung tidak menyerah. Ia terus berjuang untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak suku Anak Dalam.Akhirnya, usaha Butet Manurung membuahkan hasil. Anak-anak suku Anak Dalam mulai belajar dengan giat. Mereka juga mulai memahami pentingnya pendidikan.
Rekomendasi film tentang pejuang pendidikan di pelosok dareh tersebut, mengajarkan kita bahwa pendidikan merupakan hak semua orang, tanpa memandang latar belakang.
Pendidikan juga dapat menjadi alat untuk mengubah hidup dan masa depan seseorang. Selain film-film di atas, masih banyak film inspiratif lainnya tentang pejuang pendidikan. Film-film ini dapat menjadi inspirasi bagi kita untuk terus berjuang dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
(nym)