PASUNDAN EKSPRES- Ali Budiono Pecinta Uang Kuno dan Koleksi Koran Klasik
Ali Budiono adalah salah seorang yang memiliki cinta mendalam pada uang kuno.
Rumahnya di Petemon Timur memiliki ruang tamu yang dihiasi dengan uang-uang kuno yang dibingkai dengan apik.
Baca Juga:Daftar Tempat dan Nomor HP Kolektor Uang Kuno TerpercayaCari Kolektor Pembeli Uang Kuno? Ini Nih Nomor dan Alamat Lengkap Kolektor Koin Kuno Terpercaya!
Pemandangan ini tentu sangat berbeda dibandingkan dengan hiasan ruang tamu biasa berupa foto atau lukisan.
Dinding sebelah kiri ruang tamunya dipenuhi dengan uang logam, termasuk uang receh dari masa Kerajaan Majapahit.
Koleksinya mencakup periode dari masa Raden Wijaya hingga Kertabumi.
Uang-uang ini sering kali menampilkan gambar wayang dan raja yang memerintah pada masanya.
Di sisi lain, Anda dapat menemukan koin yang beredar seabad setelah periode tersebut, terutama pada masa Kesultanan, yang mencakup wilayah Jawa hingga Sulawesi.
Di antara koleksi uang kertasnya, Ali juga memiliki seri uang dari masa Armada Laksamana Cheng Ho yang berlayar ke Jawa.
Saat itu, banyak orang membawa uang koin Tiongkok yang sering disebut sebagai “gobog.”
Koin-koin ini berbentuk kepeng lingkaran dengan bolongan di tengahnya. Selain sebagai alat pembayaran, koin jenis ini sering digunakan sebagai jimat oleh penduduk setempat.
Baca Juga:Alamat dan Nomor HP Kolektor di Kabupaten Banyumas yang Siap Beli!Inilah 14 Alamat Lengkap Tempat Anda Dapat Menjual Uang Koin Kuno yang Bernilai Tinggi
Di sebelah kanan ruang tamu, Ali memiliki koleksi uang kertas yang jumlahnya sudah tidak terhitung.
“Saya sudah tidak pernah menghitung lagi,” kata Ali, tetapi dia mengingat setiap bagian koleksinya dengan baik.
Dia dapat dengan cepat mendeteksi jika ada yang hilang atau berubah.
Ali menyimpan koleksi uangnya dengan rapi dalam album. Karena ruang penyimpanannya yang terbatas, ia menumpuk beberapa koleksi di sudut ruangan.
Selain uang, Ali juga mengoleksi berita-berita yang membahas perkembangan uang.
Kebanyakan dari berita-berita ini berasal dari surat kabar yang diterbitkan sekitar tahun 1930 hingga 1940-an.
Ali menjaga berita-berita tersebut dengan baik dengan menyimpannya dalam plastik dan menjaga suhu ruangan untuk mencegah kuning dan kerusakan.
Dari berita-berita tersebut, Anda dapat melihat betapa cepatnya uang berubah bentuk selama periode tersebut.
Ada berita yang menarik, seperti pemotongan gulden, yang mencerminkan perdebatan tentang penerbitan uang baru.