Karena memang jarang yang punya, jarang yang keluarin atau bersedia dijual,” jelasnya.
Yohanes juga mengungkapkan bahwa uang Rupiah kertas yang banyak dicari adalah yang memiliki gambar Barong Bali pada pecahan Rp 10.000.
Uang tersebut cukup sulit ditemukan dan harganya bisa mencapai jutaan hingga ratusan juta rupiah, tergantung pada kondisinya.
Baca Juga:Ali Budiono Pecinta Uang Kuno dan Koleksi Koran KlasikDaftar Tempat dan Nomor HP Kolektor Uang Kuno Terpercaya
Pecahan yang lebih mahal lagi adalah yang berasal dari seri hewan tahun 1970-an, seperti pecahan Rp 5.000 yang memiliki gambar banteng, yang bisa mencapai harga Rp 60 juta hingga Rp 70 juta.
Sementara uang-uang kuno dari tahun 1990-an, seperti uang pecahan Rp 500 yang memiliki gambar orangutan, menurut Yohanes, saat ini belum memiliki nilai investasi yang tinggi.
Yohanes telah berhasil mengumpulkan semua seri uang Rupiah, mulai dari masa kemerdekaan hingga uang terkini yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dalam jumlah terbatas.
Dia menjelaskan bahwa beberapa uang yang memiliki nilai tinggi memerlukan perawatan khusus dan tidak dapat dimasukkan ke dalam album seperti uang-uang yang lebih umum.
Menariknya, Yohanes mengungkapkan bahwa uang kuno yang memiliki harga tertinggi yang pernah ia beli adalah uang terkini dalam edisi khusus yang dilelang oleh Bank Indonesia. Dia membeli selembar uang plano seharga Rp 27 juta.
Uang plano adalah sejumlah uang yang dicetak tanpa memotong kertasnya, sehingga uang-uang tersebut saling melekat satu sama lain.
Meskipun tidak lagi digunakan sebagai alat pembayaran, uang-uang plano ini dicetak dalam jumlah terbatas untuk kolektor.
Baca Juga:Cari Kolektor Pembeli Uang Kuno? Ini Nih Nomor dan Alamat Lengkap Kolektor Koin Kuno Terpercaya!Alamat dan Nomor HP Kolektor di Kabupaten Banyumas yang Siap Beli!
“Paling mahal yang pernah saya beli, uang plano kemarin Rp 27 juta. Itu dilelang BI bekerja sama dengan Balai Lelang di Jakarta.
Plano selembar isinya 40 uang, nominalnya Rp 4 juta, tapi jadi satu seperti selembar kertas. Jadi berjejer-jejer Rp 100.000 gitu, tapi tidak digunting,” jelas Yohanes.
Ahmad Diki Hamdani (25 tahun) memiliki pendekatan yang berbeda dalam hal mengumpulkan uang kuno.
Ali lebih tertarik untuk menjual uang kuno dengan tujuan mencari keuntungan. Sejak tahun 2018, Ahmad telah menjual uang kuno sebagai mata pencahariannya.
Melihat permintaan yang tinggi di pasaran, Ahmad memutuskan untuk menjual uang kuno sebagai pekerjaan utamanya.