Harga Sayuran di Pasar Inpres Pamanukan Subang Melonjak

Harga Sayuran di Pasar Inpres Pamanukan Subang Melonjak
HARGA NAIK: Pedagang sayuran di pasar Inpres Pamanukan saat memperlihatkan cabai rawit yang saat ini mengalami kenaikan harga. CINDY DESITA PUTRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Menurunnya pasokan sayuran dari petani kepada pedagang sayur-mayur di Pasar Inpres, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang membuat harga sayuran di pasar tersebut mengalami lonjakan harga.

Kondisi tersebut dikeluhkan pedagang sayuran Akim (45), biasanya Akim selalu maksimal memberikan kebutuhan pelanggan. Namun, kini dirinya hanya menjual sepertiga pasokan dari biasanya.

Menurutnya, penurunan pasokan disebabkan produktivitas petani lokal yang juga menurun karena terjadinya faktor cuaca panas ekstrem yang membuat pasokan sayur dari petani berkurang saat permintaan banyak.

Baca Juga:Bangbang Warga Cilamaya Wetan, Bayar Listrik di Alfamart Dapat Hadiah MotorPanduan Memilih Broker Forex Terbaik untuk Kesuksesan Trading

“Mungkin karena musim kemarau yang panjang petani yang biasa masok ke sini susah panen, jadi ya pasokan sayurannya menurun. Permintaan pembeli banyak harganya dari sananya malah naik,” ungkap Akim.

Akim mengatakan, sejumlah sayuran yang mengalami kenaikan harga di antaranya, cabai keriting cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, wortel, kol, sawi putih, bawang daun, buncis, brokoli, kembang kol, jeruk nipis dan jeruk limau.

“Kaya cabai kriting aja yang awalnya Rp38 ribu jadi Rp48 ribu se kilogramnya, wortel dari Rp14 ribu jadi Rp20 ribu, buncis dari Rp15 ribu jadi Rp28 ribu. Nah kalau ini (kol) gak naik gak turun harganya tetep Rp8 ribu,” katanya.

Tak hanya Akim, kenaikan harga pun dikeluhkan oleh konsumen dan pedagang sayuran keliling. Pedagang sayuran keliling pun sulit mengambil untuk saat harga tinggi.

Pedangan sayuran keliling asal Desa Rancasari Onayab, harus mengurangi jumlah pembelian sayuran yang akan dijual keliling karena harga yang melambung tinggi.

Meski sayuran banyak dicari untuk kebutuhan, namun Onayah khawatir sayurannya tidak laku karena harga yang mengalami lonjakan. Dia juga tidak berani menaikan harga dan khawatir ditinggal konsumen rumahan.
“Jualnya bingung juga kalau naik mah, makanya saya beli sayuran di pasar setengahnya aja gak kaya biasanya. Kalau harganya saya naikin takut gak laku yang ada pembeli pada kabur,” ujarnya.
Pedagang maupun pembeli berharap, pemerintah segera turun tangan guna menstabilkan harga sayuran disejumlah pasar khusunya pasar Inpres Pamanukan.(cdp/ysp)

0 Komentar