Penerapan prinsip Montessori melibatkan penggunaan metode dan pendekatan yang sesuai dengan filosofi Montessori yang berpusat pada anak. Pendekatan Montessori menjadikan beragam materi geografi yang dapat dirancang khusus untuk memfasilitasi pemahaman geografi siswa, termasuk peta fisik dan politik, globe, puzzle benua, dan model geografi lainnya. Penggunaan materi ini dapat membantu siswa memvisualisasikan konsep geografi dengan cara yang konkret dan nyata. Penggunaan media pembelajaran yang disederhanakan dalam peta, globe misalnya menjadikan penguasaan keruangan obyek geografi lebih dipahamai baik pola maupun keterkaitan obyek sehingga memberikan makna yang lebih luas, comprehensive dan menarik termasuk membuat sebuah proyeksi atau kejadian yang akan yang mungkin bisa terjadi pada masa yang akan datang dengan memahami keterkaitan antar fenomena geografi dalam ruang. Perkembangan tehnologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis akan sangat menunjang model Montessori.
Pemahaman pendekatan geografi tentang obyek geografi yang dipelajari baik mengenai pola keruangan, sistem keruangan maupun proses keruangan obyek geografi di permukaan bumui bisa dipahami dengan baik.
Prinsip utama dalam Montessori adalah memberikan siswa kontrol atas pembelajaran mereka sendiri. Dalam mata pelajaran geografi, hal ini dapat diwujudkan dengan memberikan siswa kebebasan untuk memilih topik penelitian mereka, mengatur jadwal mereka sendiri, dan menentukan cara terbaik untuk menjelajahi materi geografi. Montessori sangat mendorong perkembangan kemandirian. Siswa diajarkan untuk merencanakan dan melaksanakan proyek-proyek geografi mereka sendiri. Hal ini membantu mereka mengembangkan keterampilan penelitian, pemecahan masalah, dan kreativitas.
Baca Juga:KPU dan Panwas Karawang Kompak Gencar Sosialisasi Upaya Tingkatkan Partisipasi PemiluPupuk Cinta Tanah Air Sejak Dini, Babinsa Serbu Sekolah di Karawang
Montessori juga mengajarkan tentang sensitivitas lingkungan, yang juga penting dalam pembelajaran geografi. Siswa diajak untuk memahami dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan mengembangkan sikap yang bertanggung jawab terhadap alam. Selain itu, Montessori mendorong belajar mandiri dan pengalaman langsung.
Penerapan model ini, dalam geografi bisa dilakukan melalui studi lapangan ke lokasi geografis, eksplorasi alam, dan pengalaman langsung dengan elemen geografi seperti sungai, gunung, pantai, angin,ombak, kehidupan di daerah pegunungan, di daerah dataran, kondisi perkotaan , pedesaan dan lingkungan lokal.
Metode Montessori mendukung pemahaman mendalam. siswa diajarkan untuk menjelajahi konsep geografi dengan lebih dalam, bukan hanya menghafal fakta.