Namun, mengumpulkan koleksi uang koin kuno bukanlah tugas yang mudah.
Puji harus menjelajahi berbagai wilayah di Indonesia untuk mencari barang-barang langka ini. Awalnya, ia harus berkeliling satu per satu.
Jika ada temuan di Palembang, ia pergi ke Palembang.
Jika ada uang dirham di Aceh, ia langsung berangkat ke sana. Namun, seiring berjalannya waktu, ia mulai mengenal banyak kolektor lain, sehingga komunikasi bisa dilakukan melalui SMS atau email.
Salah satu contoh kesulitan dalam pengumpulan koleksi adalah koin Cirebon. Meskipun koin ini berasal dari wilayah asalnya, Puji kesulitan untuk mendapatkannya di sana. Akhirnya, ia mendapatkan satu koin kerajaan Cirebon dari seseorang di Jakarta.
Baca Juga:1 Keping Uang Koin Bisa Dihargai Satu Unit Motor Baru Simak 14 Alamat Lengkap Tempat Tuk MenjualnyaGak Usah Bingung Jual Ke Puji Harsono, Kolektor Uang Kuno yang Bertahan
Menurut Puji, koin-koin tersebut pada zamannya digunakan sebagai alat tukar untuk membeli berbagai barang.
Pada masa itu, empat buah koin perak bisa digunakan untuk membeli seekor kambing.
Koin-koin emas memiliki nilai yang lebih tinggi lagi. Ada koin emas dengan berat 38 gram, yang biasanya digunakan untuk membayar pajak atau membeli beberapa ekor sapi.
Meskipun ada yang menawarkan hingga Rp 50 juta untuk salah satu koin peraknya, Puji enggan menjualnya.
Ia mengatakan bahwa jumlahnya hanya sedikit di dunia.
Selain uang koin, Puji juga mengoleksi uang kertas yang beredar di Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan.
Dia memiliki uang kertas cetakan dari tahun 1945, 1947, 1948, 1957, 1959, 1960, 1964, dan 1967, mulai dari nilai 1 sen hingga 100 rupiah.
Salah satu koleksi unik lainnya adalah selembar uang kertas Zimbabwe senilai 100 triliun dolar Zimbabwe yang dicetak pada tahun 2008.
Baca Juga:Selain Uang Koin Rp 1000 Bergambar Kelapa Sawit, 6 Uang Kuno Ini juga Diincar Kolektor dan Bernilai FantastisCara Tepat dan Tempat Menjual Uang Kuno Agar Dihargai Mahal, Tembus Puluhan Juta!
Puji menjelaskan bahwa nilai uang tersebut tidak berarti apa-apa, karena uang tersebut dicetak saat Zimbabwe mengalami inflasi yang sangat tinggi.
Awalnya, nilai uang tersebut setara dengan 300 dolar Amerika, tetapi akhirnya nilainya merosot karena inflasi yang ekstrem. Hanya keunikannya yang membuatnya menarik.
Selain itu, Puji juga memiliki satu-satunya koin emas dari kerajaan Aceh yang beratnya 2,4 gram.
Koin ini digunakan sebagai alat tukar pada masa Sultan Aladin bin Ali dari Kerajaan Aceh Darussalam pada tahun 1537-1571.
Koin emas ini merupakan satu-satunya yang ada di dunia.