Murai batu juga memakan serangga seperti semut, belalang, lipan, semut hitam, laba-laba, ulat bulu, dan makhluk kecil lainnya, yang diambilnya dari tanah atau di antara semak-semak.
2.Atur tempat agar sesuai dengan habitat aslinya di alam liar. Cara ini bisa kamu konsultasikan dengan ahli burung murai yang sudah berpengalaman.
3. Pilih lokasi yang jauh dari hewan predator alami. Patut diingat bahwa penempatan lahan yang salah akan membuat burung murai sulit untuk kawin dan berkembang biak.
Baca Juga:4 Konsep Album Idol KPop yang Diduga Plagiat, Terbaru Taemin SHINeeSinopsis Film Five Nights at Freddys, Horor Menegangkan!
4. Jangan membuat kandang yang terlalu kecil atau besar. Ukuran ideal adalah panjang 100 cm x lebar 200 cm x tinggi 200 cm. Namun, disarankan supaya kamu juga berkonsultasi dengan pakar burung murai karena ukuran kandang untuk budidaya mungkin bisa berbeda.
5. Buat kandang senyaman mungkin untuk murai batu. Mereka akan bereproduksi dan menghasilkan telur di kandang tersebut. Jangan lupa membersihkan kandang dengan rutin karena murai batu sangat menyukai kebersihan.
6. Pemberian pakan yang rutin bisa dilakukan sesuai kebutuhan. Pakan alami dan buatan bisa diberikan secara berkala. Harap dijaga agar pemberian pakan tidak kurang dan tidak berlebihan.
7. Pakan alami yang disukai murai adalah jangkrik, cacing, kroto, dan belalang kecil. Sebelum memberi jangkrik dan belalang, patahkan dulu kedua kaki serangga tersebut karena durinya bisa berbahaya bagi burung murai. Jangan terlalu berlebihan memberi pakan karena hanya akan membawa penyakit.
8. Perhatikan air minumnya. Jangan sampai kehabisan air karena burung murai cukup rentan kehausan.