KARAWANG-Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, mencatat jika realisasi investasi dari bulan Januari sampai bulan September mencapai Rp153 triliun dari target 188 triliun.
Kepala Bidang Pengendalian DPMPTSP Jawa Barat, Diding Abidin mengatakan, tingginya realisasi investasi itu masih didominasi oleh Penanaman Modal Asing (PMA) yang menanamkan modalnya di Kabupaten Karawang, yang mencapai Rp31,83 triliun dan untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) paling tinggi ada di Kabupaten Bekasi dengan total realisasi sebesar Rp14,46 triliun.
“Untuk penyerapan tenaga kerja paling tinggi berada di Kabupaten Karawang dengan jumlah serapan TKI sebanyak 23.379 orang,” ujar Diding saat memberikan materi LKPM pada Bimtek LKPM dan OSS yang digelar oleh DPMPTSP Karawang, di Karawang.
Baca Juga:DPRD Karawang Tampung Aspirasi Driver untuk Raperda Penyelenggaraan Moda Transportasi Berbasis OnlineBuruh Subang Tuntut Upah Minimum Kabupaten Naik 20 Persen
Dikatakan Diding, dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat ada lima kabupaten/kota dengan realisasi tertinggi. Antara lain Kabupaten Bekasi yang realisasi investasinya mencapai Rp41 triliun, disusul oleh Kabupaten Karawang dengan nilai realisasi sebesar Rp35,16 triliun. Selanjutnya adalah Kabupaten Bogor dengan nilai investasi sebesar Rp12,06 triliun, kabupaten Purwakarta menempati posisi ke empat dengan realisasi sebesar Rp10,75 triliun dan posisi kelima ditempati Kota Bekasi dengan realisasi 8,65 triliun.
“Jumlah proyek LKPM tertinggi berada di Kabupaten Bekasi dengan jumlah 7.158, dan masih banyak pelaku usaha yang belum menyampaikan LKPM dan ada 5.000 lebih yang penyampaian LKPM dikembalikan untuk diperbaiki,” katanya.
Dijelaskan Diding, ada lima negara investor terbesar di Jawa Barat. Antara lain Tiongkok, Jepang, Singapura, Korea Selatan dan Belanda. Jumlah proyek paling banyak adalah negara Jepang, tapi serapan tenaga kerja paling tinggi adalah investor negara Korea Selatan.(use/ery)