Suatu hari sisir yang dimiliki dami patah,ia uring-uringan kepada ibunya dan meminta untuk membelikan sisir yang lebih cantik dari sebelumnya.
Tapi ia tidak yakin dengan selera yang dimiliki sang ibu, dan iapun pergi ke pasar bersam ibunya untuk membeli sisir yang ia sukai.
Darmi yang takut kulitnya terkena sinar matahari, membawa daun besar sebagai payung. Sedangkan ibunya menarik gerobak berisi sayuran dengan tubuh rentanya.
Baca Juga:KAI Diskon 10% Untuk Kelas Ekonomi hingga Eksekutif. Cek Disini Untuk Dapatkan Diskonnya!Investasi Menggunakan Uang Koin: Peluang atau Risiko?
Satu, dua orang melewati mereka sambil memberi pandangan sinis. Di benak Darmi, itu karena orang merendahkannya, perihal memiliki ibu dengan penampilan bak pengemis. Kurus dan lusuh!
Darmi mengambil langkah cepat, meninggalkan ibu di belakang. Tak disangka, Darmi bertemu temannya di perjalanan. Mereka berbincang hingga ibu sampai.
Ibu bertanya siapa anak muda yang berbicara pada Darmi, berharap dikenalkan. Tapi Darmi malah memperkenalkan ibu sebagai pembantunya.
Hati ibunya terasa hancur mendengar perkataan anaknya. Ia menahan tangis dan tak mampu berkata-kata. Darmi terus mengulangi perkataan tersebut setiap kali ia bertemu dengan orang yang menyapanya.
Darmi mengikuti sangibu menjual sayur agar bisa mengetahui pendapatan yang diperolehnya, setelah ibunya selsai darmi meminta uang. Awalnya ibu memberi uang untuk membeli sisir saja, Namun darmi malah memarahinya.
Ibupun pasrah dan memberikan semua pendapatkan hari ini kepada darmi. Karna kecantikannya itu ia dikelilingi oleh pemuda pasar dan ingin mengantarkannya pulang.
Ibunya yang khawatirpun mengikutinya, ketika salah satu dari pemuda itu mendekati darmi, sontak ibunya memanggil darmi, para pemidapun menengok dan menanyakan apakn itu ibumu?
Baca Juga:Punya Uang Koin Rp100 Rumah Gadang Bisa Hubungi Nomor HP Kolektor Ini!Tempat Jual Uang Koin Di Tokopedia Aman Terpercaya, Buruan Cek Disini!
Kali ini Darmi tertawa. Mengatakan bagaimana mungkin wanita yang terlihat seperti gembel itu adalah ibunya. Darmi mengatakan ia berasal dari keluarga yang kaya raya, ibunya sedang menunggunya dirumah.
Ia juga mengatakan bahwa wanita tersebut adalah pembantunya di rumah. Maka para pemuda ikut tertawa, menyadari betapa konyol pertanyaan tadi.
Setelah Darmi mengatakan hal tersebut, ibupun langsung melepaskan gerobak dari tangannya lalu ia bersimpun ke tanah. Sakit hatinya yang dalam membuat ibunya menangis seraya meminta pertolongan kepada tuhan untuk mengakhiri rasa sakit hati, lelah dan doanya yang sia-sia untuk kebahagiaan anak yang durhaka.