PASUNDAN EKSPRES – Keberadaan Yayasan Bina Prestasi Nasional mendapat perhatian tajam dari masyarakat, terutama setelah terjadi tragedi pembunuhan yang merenggut nyawa seorang ibu dan anak di Subang.
Yayasan tersebut merupakan milik Yosef, yang di dalamnya terdapat Amalia dan ibunya, Tuti, yang turut serta dalam pengelolaan yayasan sebagai sekretaris dan bendahara.
Lokasi yayasan ini terletak di Desa Cijengkol, tepat di sebelah kanan jalan (dari arah jalancagak), tidak jauh dari kantor desa.
Baca Juga:Mendalami Esensi Gagasan: Sebuah Penelusuran FilsafatMasih Soal Pencalonan Cawapres Gibran Rakabuming Raka, PDIP Sebut Tidak Taat Konstitusi
Bangunan yayasan ini tidak mencolok, justru terkesan sederhana dan kurang terawat. Berdasarkan pantauan dari Pasundan Ekspres di lokasi, yayasan ini yang juga mengelola Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Menengah Pertama hanya memiliki sepuluh ruang kelas, lima di lantai dasar dan selebihnya di lantai atas.
Imas, seorang warga sekitar, mengungkapkan, “Aktivitas di yayasan ini sudah berhenti sejak kejadian tersebut.”
Menurutnya, sebelumnya, aktivitas di sekolah yang dikelola oleh Yayasan Bina Prestasi Nasional berjalan normal, dengan mayoritas murid berasal dari Purwakarta, Karawang, dan Bekasi.
“Muridnya cukup banyak, mirip sekolah umum, hanya saja mayoritas berasal dari luar daerah,” tambahnya.
Ketua yayasan, Yoris, mengungkapkan bahwa ibu Tuti Suhartini dan adiknya Amalia Mustika Ratu berperan penting dalam kesuksesan yayasan yang mengelola sekolah swasta tersebut.
Yoris mengatakan, “Keuangan yayasan berkembang pesat sejak ibu dan adiknya yang mengelola. Sebelumnya, gaji guru dibayarkan setiap empat bulan, namun sejak ibu dan adiknya mengelola, gaji guru dibayarkan setiap bulan.”
Prestasi Amalia di yayasan dan di luar yayasan membuat Yoris bahkan menawarkan Amalia untuk melanjutkan sekolah atau membeli mobil.
Baca Juga:Daftar 10 HP Terbaru yang akan Rilis Akhir Tahun 2023 Ini Bisa Menjadi Rekomendasi KamuKasus Subang akan Segera Direkontruksi, Hasil Penyelidikan Polisi Sudah Mengarah ke Eksekutor, Siapa Si Raja Tega Itu?
Namun, polisi telah mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak, termasuk dari Yoris, terkait kasus penemuan jasad ibu dan anak di Kabupaten Subang.
Kepala sekolah dari yayasan ini juga telah menjadi saksi, sehingga yayasan sementara ditutup.
Yoris juga menyatakan bahwa saat ini belum ada rencana untuk membuka kembali aktivitas yayasan tersebut.
Hal ini disebabkan karena Yoris masih fokus pada proses penyelidikan atas kasus kematian ibu dan anak tersebut.