Ketika Karmila hendak bertanya ke Cokro mengenai masa lalunya dengan Broto, ia tidak digubris. Karmila akhirnya berbincang dengan Nyi Kenanga, pelayan Loji Pusaka yang tahu seluk beluk rahasia antara Cokro dan Broto.
Nyi Kenanga juga irit bicara dan hanya menyatakan bahwa sebentar lagi, kedua lelaki tua tersebut akan memerangi satu sama lain.
Namun, kilas balik mengungkapkan bahwa Broto berbohong, Uma sebenarnya adalah hasil hubungan zina antara Cokro dan Kanti, seorang penari Jawa yang ia undang dalam suatu acara.
Baca Juga:Kisah Unik Batu Akik Sulaiman, Katanya Punya Kekuatan Magis Tahan ApiBuktikan Sendiri, ini Nomor Kolektor Uang Kuno yang Bisa Dihubungi
Sadi terbunuh dalam bentrok antara kedua sisi, tetapi Uma dapat melanturkan durmo dan mendatangkan arwah Kanti yang membunuh pengawal Cokro.
Cokro yang terkecoh akhirnya dapat dibunuh oleh Uma. Jatuh pingsan, Uma dibawa kembali ke rumah Broto, dimana Broto, Nyi Kenanga, dan Karmila berniat untuk memulai sebuah usaha baru dengan dua cermin Pengilon Kembar yang sekarang telah bersatu kembali. Nyi Kenanga menamai usaha mereka “Mangkujiwo”, karena mereka memangku jiwa Kanti.