PASUNDAN EKSPRES– Tank dan pasukan Israel mengejar masuk ke Kota Gaza pada Kamis, namun menghadapi perlawanan sengit dari Hamas yang memanfaatkan mortir dan serangan gerilya melalui terowongan.
Sementara itu, jumlah korban jiwa warga Palestina terus bertambah akibat serangan Israel.
Perang semakin mendekati pusat populasi utama Jalur Gaza bagian utara, yang telah diperintahkan oleh Israel untuk dikosongkan karena mereka berniat untuk menghancurkan kelompok milisi Palestina di sana.
Baca Juga:Tayang Mulai Hari Ini, Serial Gadis Kretek PerjuanganUngkap Sosok Perempuan di Industri KretekReview Film Budi Pekerti, dari Sha Ine Febriyanti yang Banjir Pujian Perankan Bu Parni sampai Keindahan Yogyakarta
“Kami berada di gerbang Kota Gaza,” ujar komandan militer Israel, Brigadir Jenderal Itzik Cohen.
Pejuang Hamas dan sekutu mereka dari Jihad Islam muncul dari terowongan untuk menyerang tank-tank Israel, kemudian mereka kembali menghilang ke dalam jaringan bawah tanah, seperti yang terlihat dari kesaksian warga dan video yang beredar dari kedua kelompok tersebut.
Hamas dan Jihad Islam menggunakan taktik gerilya dalam menghadapi pasukan Israel, yang jauh lebih kuat.
“Warga di sini mengalami terus-menerus bombardemen sepanjang malam, rumah-rumah terus berguncang,” ungkap seorang warga yang tinggal di Kota Gaza.
“Pagi ini, pasukan Israel masih berada di pinggiran kota, bukan di pusat Kota Gaza, itu berarti perlawanan lebih hebat dari yang mereka perkirakan,” tambahnya, meskipun ia memilih untuk tidak mengungkapkan namanya.
Israel, menyadari kesulitan dalam pertempuran di daerah perkotaan, tampaknya sedang menggunakan strategi untuk memusatkan kekuatan mereka di Jalur Gaza bagian utara, daripada melancarkan serangan darat di seluruh wilayah.
Perang terbaru dalam konflik yang telah berlangsung puluhan tahun ini dimulai ketika pejuang Hamas menyeberang perbatasan pada 7 Oktober lalu.
Baca Juga:Gadis Kretek Mulai Tayang di Netflix, Kisah Emansipasi Dasiyah dan Cinta TerlarangMenceritakan Soal Guru dan Kritik Pengguna Media Sosial, Sosok Ini yang jadi Inspirasi Film Budi Pekerti
Israel mengklaim bahwa Hamas telah menyebabkan kematian 1.400 orang, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil, dan menyandera lebih dari 200 orang dalam apa yang menjadi hari paling mematikan dalam sejarah Israel selama 75 tahun terakhir.
Akibat bombardemen Israel di wilayah kecil Gaza yang dihuni oleh 2,3 juta orang, setidaknya 8.796 orang tewas, termasuk 3.648 anak-anak, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Gambar-gambar jenazah yang tergeletak di antara puing-puing dan kondisi mengerikan di Gaza telah memicu seruan kepada para pihak penyerang untuk menahan diri.