Sementara itu, protes berlanjut di berbagai belahan dunia.
Beberapa warga melaporkan tembakan mortir di sekitar Kota Gaza dan mengatakan bahwa tank dan buldoser Israel terkadang melintasi puing-puing bangunan dan meruntuhkannya daripada menggunakan jalan utama.
Daerah selatan Gaza juga tidak luput dari serangan tersebut.
Menurut pejabat kesehatan Gaza, tiga warga Palestina tewas akibat tembakan tank di dekat Kota Khan Younis, dan lima orang tewas akibat serangan udara di luar sebuah sekolah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di kamp pengungsi Beach.
Brigadir Jenderal Iddo Mizrahi, kepala unit teknik perang militer Israel, menyatakan bahwa pasukannya telah mencapai tahap awal dalam membuka jalur akses di Gaza, namun mereka menghadapi ranjau dan jebakan.
“Hamas telah belajar dan mempersiapkan diri dengan baik.”
Baca Juga:Tayang Mulai Hari Ini, Serial Gadis Kretek PerjuanganUngkap Sosok Perempuan di Industri KretekReview Film Budi Pekerti, dari Sha Ine Febriyanti yang Banjir Pujian Perankan Bu Parni sampai Keindahan Yogyakarta
Setelah lebih dari tiga minggu blokade total di Gaza, pemegang paspor asing dan beberapa orang yang terluka diberi izin untuk keluar di ujung selatan.
Wael Abu Mehsen, pejabat perbatasan Palestina, mengatakan bahwa 400 warga negara asing akan berangkat ke Mesir melalui penyeberangan Rafah pada Kamis, setelah sekitar 320 orang menyeberang pada Rabu (1/11).
Puluhan warga Palestina yang terluka parah juga harus menyeberang. “Saya ingin pergi. Kami bukan binatang,” kata Ghada el-Saka, warga Mesir di Rafah yang menunggu untuk kembali ke negaranya setelah mengunjungi kerabatnya.
“I kami telah melihat kematian dengan mata kepala kami sendiri,” ungkapnya. Ia juga menceritakan tentang serangan yang terjadi dekat rumah saudara-saudaranya yang membuat dia dan putrinya harus hidup di jalanan.
Serangan Israel terbaru mencakup wilayah Jabalia, yang merupakan kawasan padat penduduk dan telah berfungsi sebagai kamp pengungsi sejak tahun 1948.
Kantor media yang dikelola oleh Hamas di Gaza melaporkan bahwa setidaknya 195 warga Palestina tewas dalam dua serangan pada Selasa dan Rabu, sementara 120 orang hilang, dan setidaknya 777 orang mengalami luka-luka.
Israel, yang mengklaim bahwa Hamas menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia, menyatakan bahwa mereka telah membunuh dua pemimpin militer Hamas di Jabalia.
Sumber: Reuters