KARAWANG-Revitalisasi Alun-alun Karawang yang lokasinya di depan Masjid Agung Karawang Syekh Quro, Jalan Tuparev Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, akhirnya diresmikan.
Revitalisasi tersebut menelan biaya pembangunan mencapai kurang lebih sebanyak Rp16,2 miliar anggaran dari Provinsi Jawa Barat.
Peresmian tersebut disambut antusias ribuan masyarakat. Turut dihadiri berbagai instansi Forkopimda serta yang mewakili dari Provinsi Jawa Barat dan Pemerintahan Kabupaten Karawang. Hal tersebut, merupakan momen peresmian bersejarah, diiringi senyuman manis dr Cellica Nurrachadiana di penghujung masa jabatan sebagai Bupati Karawang.
Bupati Cellica Nurrachadiana mengatakan sejumlah pembangunan yang sudah dicapai sebagai pertanggungjawaban kepemimpinannya juga terlepas dari yang belum dicapainya dan akan dilanjutkan diestapet pemimpin Karawang berikutnya.
Baca Juga:SMK PGRI 2 Karawang Gelar Perkemahan di Camping Ground Tepas BantengDelapan Orang Gagal Jadi Caleg, KPU Subang: DCT Berjumlah Sebanyak 617 Orang
“Alhamdulillah, hari ini alun-alun Karawang diresmikan, ini merupakan momen kebahagiaan bagi masyarakat Karawang yang selama ini menantikannya,” ucapnya Cellica Nurachadiana dalam sambutannya.
Menurutnya, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang telah mendapat kucuran untuk infrastruktur dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Pembangunan yang signifikan atas usulan dan kebutuhan masyarakat di Kabupaten Karawang,” katanya.
Cellica memaparkan, Pertama adalah pembangunan alun-alun Karawang dengan menghabiskan kurang lebih biaya Rp16,2 miliar, selama 2 tahun anggaran berjalan. “Alhamdulillah, hari ini selesai,” katanya. Kedua, pembangunan Jembatan Walahar dengan 2 tahun anggaran berjalan, hampir kurang lebih Rp50 miliar. “InsyaAllah’ selesai di akhir tahun 2023,” katanya.
Ketiga, anggaran tahun 2022 pembangunan Jembatan Rumaembe dan Bantuan Gubernur (BanGub) terkait pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah, yang dibantu ditahap pertama dan ditahap kedua dibantu melalui anggaran APBD 2 termasuk pembangunan Jembatan Rumaembe.
Pembangunan-pembangunan tersebut, dikatakan Cellica pembangunan signifikan itu memiliki arti. “Berdasarkan atas aspirasi masyarakat dan berdasarkan kebutuhan masyarakat, dalam keterbatasan anggarannya tentu membutuhkan bantuan dari semua pihak,” katanya.(ddy/ery)