PASUNDAN EKSPRES – Mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Bernadette Caroline Angelica Harianto (22), yang ditemukan tewas di dalam mobil di halaman apartemen Royal Bisnis Tambak Oso, Sidoarjo, pada Minggu, 5 November, menyisakan misteri dengan dua surat wasiat yang ditemukan.
Kanit Reskrim Polsek Waru Sidoarjo, AKP Ahmad Yani, mengungkapkan, “Ada surat wasiat berbahasa Inggris yang ditujukan kepada keluarga. Tidak ada barang yang hilang, handphone, tas utuh. Tidak ada yang rusak di tempat kejadian perkara.”
Korban ditemukan dalam posisi duduk di jok belakang mobil, dengan pintu dan kaca mobil tertutup rapat. Kepalanya dibungkus plastik, dan lehernya juga terbungkus dengan plastik.
Baca Juga:Hasil Autopsi: Mahasiswa Kedokteran Tewas Dalam Mobil Bukan Korban PembunuhanSprindik Laporan Dugaan Gratifikasi Wamenkumham dari KPK Keluar, Eddy Sempat Beri Klarifikasi
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair (FKH Unair) Surabaya, Murni Lamid, menyampaikan bahwa proses autopsi mahasiswinya, yang dikenal dengan inisial BC, telah selesai di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim di Surabaya.
Ia menegaskan, “Saya masih di rumah sakit. Informasi dari tim dokter yang kami terima, almarhumah bukan korban pembunuhan, tapi bunuh diri.”
Murni sebelumnya juga mengungkapkan perasaannya saat mendengar berita duka tersebut. “Aku ndredeg ini tadi mas, saya nangis dari tadi itu karena ini berita yang mendadak dan kami merasa dengan adanya berita ini kami sangat terpukul sekali sehingga saya agak ndredeg ini.”
“Namun, ditemukan (meninggal) tadi jam setengah enam itu saya dapat beritanya dari keluarganya bukan dari polisi,” tambah Murni.
Murni juga menjabarkan bahwa di ruang jenazah tidak ada banyak orang, hanya dua orang keluarga korban, yakni Tante dan Om korban, serta satu dosen dari kampus.
“Almarhumah berasal dari Kediri sehingga nanti akan dibawa pulang ke Kediri menunggu proses otopsi oleh dokter forensik,” ungkapnya.
Tentang Surat Wasiat
Dalam perkembangan terkait kasus ini, terungkap bahwa ada dua surat wasiat yang ditemukan, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Surat pertama ditujukan untuk ibu dan saudara korban.
Dear Mama,
Baca Juga:Charta Politika: Elektabilitas Prabowo Merosot Usai Gandeng Gibran jadi CawapresSamsung Unveils Cutting-Edge 50MP Camera Sensor for Mid-Range to Flagship Smartphones
Terima kasih selama ini telah melindungiku. Tetapi sekarang perlindunganmu terasa sia-sia. Aku tak pernah membuat keputusanku sendiri dalam hidup ini. Sekarang inilah bagaimana aku menunjukkan kebebasanku.