Berkaca dari pengalaman yang penulis alami yang awalnya pembelajaran diulakukan secara BDR dengan pembelajaran yang dilakukan dari rumah, peserta didik mengalami perubahan khususnya minat belajar peserta didik menjadi menurun yang menjafikan kondisi learning loss.
Permasalahan tersebut tidak bisa kita anggap sepele, oleh karena itu bagiamana para pendidik dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan yang mampu mengembalikan motivasi dnat belajar [peserta didik agar peserta didik tidak mengalami laerning loss. Pembelajaran yag menyenangkan dengan berbagai metode daan strategi pembelajaran dapat diterapkan oleh pendidik pada saat kegiatan proses pembelajaran di dalam kelas.
Penggunaan model pembelajaran yang tidak tepat, akan membuat siswa menjadi merasa jenuh, bahkan menjadi siswa tidak memiliki minat untuk belajar. Apabila ini terjadi maka hasil belajar yang diharapkan pun tidak sesuai dengan standar mutu pendidikan. Oleh karena itu guru perlu memilih model pembelajaran yang nantinya mampu membuat suasana belajar yang menarik dan mampu memotivasi siswa untuk belajar. Dalam kegiatan proses belajar mengajar, seorang guru memiliki peran yang sangat besar yaitu sebagai fasilitator bagi siswa, guru harus membuat skenario pembelajaran yang mampu menarik belajar siswa.
Baca Juga:Kades Pancakarya Adopsi Bayi Laki-laki yang Dibuang di WarungHari Pertama Menjabat Plt Bupati Karawang Aep Syaepuloh Evaluasi Kinerja OPD
Pembelajaran yang bukan hanya mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik, namun pembelajaran yang bermakna yang dapat melibatkan peserta didik agar tumbuh keaktifan dalam belajar melalui metode-metode yang dapat mengasah kemampuan kreatifitas peserta didik, kemampuan berbicara sehingga tumbuh rasa senang dalam pembelajaran.
Model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru salah satunya adalah model pembelajaran cooperatif learning.
Penggunaan model pembelajaran ini dapat membuat suasana belajar menjadi lebih aktif dan menarik. Karena, dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru dituntut untuk berinteraksi dengan siswa dan ada umpan balik dari siswa. Oleh karena itu guru perlu melakukan perubahan dalam mengajar dengan pengunaan model pembelajaran.
Apalagi dengan kondisi transisi belajar dari rumah menjadi belajar secara tatap muka. Dalam kurun waktu kurang lebih 2 tahun belajar dari rumah tentu berdampak pada cara belajar siswa yang berubah, siswa menjadi kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran.