Penyakit autoimun sendiri adalah penyakit radang, di mana kondisi saat sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat alih-alih memerangi penyakit di dalam tubuh yang semestinya menjadi fungsinya.
Peneliti dari University of South Carolina pada 2014, menemukan senyawa THC di dalam ganja yang mampu mengatasi kondisi pasien autoimun.
Sebab, senyawa tersebut dapat mengubah molekul dalam DNA yang mempercepat proses peradangan menjadi pulih.
Baca Juga:Koin Kuno Rp25 Tahun 1971 Katanya Dihargai Rp20 Juta, ini FaktanyaFakta Menarik Pohon Zaitun, Capai Umur Ratusan Tahun
Tanaman ganja mempunyai banyak sebutan lain, mulai dari mariyuana, pot, weed, mary jane, hingga nama ilmiahnya, Cannabis.
Hingga saat ini, ada tiga jenis ganja yang sudah diketahui dunia ilmu pengetahuan yakni Cannabis sativa, Cannabis indica, dan Cannabis ruderalis.
Mariyuana kini digolongkan ke dalam narkotika golongan 1. Tanaman ini mengandung Tetrahidrokanabinol dan Cannabidiol yang merupakan salah satu senyawa Cannabinoid. Kandungan tersebut bisa membuat pemakainya mengalami euforia.
(nym)