KARAWANG-Jembatan yang sudah sebagian dikerjakan di Dusun Neglasari RT 0/04, Desa Sedari ambruk. Hal itu diduga karena kegagalan konstruksi.
Jembatan yang masih dalam tahap pengerjaan oleh CV Jaya Alfa Rizky, ambruk pada sekitar pukul 14:00 WIB, Senin (6/11).
Penyebab sementara ambruknya jembatan adalah pilar kiri dan kanan bagian tengah jembatan yang ambrol secara bersamaan. Pada Selasa, 7 November 2023, warga di sekitar lokasi pekerjaan memberikan keterangan kepada wartawan, namun mereka enggan menyebutkan nama.
Baca Juga:KPU Karawang Targetkan Partisipasi Pemilu 2024 Capai 85 persenKapasitas Rombongan Belajar PAUD, SD, dan SMP di Karawang Dibatasi Minimal 40 Siswa per Kelas
Mereka menjelaskan, kejadian jembatan ambruk terjadi sekitar jam 14:00 WIB, saat masih ada mandor di lokasi. Mandor pulang sejenak dan jembatan langsung roboh.
Salah seorang warga, Ali menyatakan, jika pihaknya tahu bahwa seharusnya pemasangan tiangnya sebanyak 4, namun hanya dipasang 3 tiang. Bahkan, jembatan ini terlihat datar, tidak seperti yang seharusnya lebih tinggi. Ini malah datar sehingga tidak dapat dilewati seperti jembatan sebelumnya yang lebih tinggi.
“Kemungkinan ada kesalahan konstruksi pada pembangunan jembatan itu,” katanya.
Ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp, Jaja salah satu pihak terkait mengungkapkan, sejak awal telah terjadi geseran. Selain itu, perlu dicek kedalaman sesuai perencanaan atau tidak.
Jaja menyatakan, ia hanya melakukan survei awal bersama lurah setempat. Setelah itu, ia mengukur ketinggian jembatan, dan selanjutnya pihak pengawas yang harus memastikan kesesuaian dengan perencanaan.
Jaja juga menambahkan, pihaknya merancang perencanaannya saja, setelah itu dipasrahkan kepada pengawas. Di sinilah pengawas harus melakukan pengecekan ulang sesuai dengan perencanaan. Jika diperiksa, seharusnya tidak ada masalah, sebelumnya telah ada 4 jembatan seperti ini, dan tidak ada yang bermasalah.
“Jadi, jika jembatan yang keempat masih baik, masalahnya mungkin ada pada pengawas atau pelaksana yang kurang melakukan pengawasan. Pengawas kurang mengontrol, sementara pelaksana hanya berfokus pada keuntungan,” katanya.
Sementara itu, H Ali, pemilik CV Jaya Alfa Rizky mengonfirmasi, dirinya hanya memiliki perusahaan dan meminjamkan CV tersebut kepada Iyos dan Hendra sebagai pelaksana proyek tersebut.
Ali menjelaskan, pertanyaan lebih lanjut sebaiknya diajukan kepada Iyos. Ia juga menegaskan, kesiapannya untuk bertanggung jawab atas seluruh kejadian ini.(use/ery)