PURWAKARTA-Iin Parlina (47) warga Desa Cilegong, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta tampak semringah. Betapa tidak, paling tidak ada tiga hal yang membuat ibu rumah tangga yang satu ini begitu bahagia.
“Bagaimana saya tidak bahagia, pertama, saya bisa bertatap muka langsung dengan Bapak Presiden Jokowi. Kedua, saya mendapat bantuan beras dan sembako. Ketiga, saya berhasil menjawab pertanyaan Bapak Presiden dan mendapat hadiah sepeda,” kata Iin kepada wartawan di Lapangan Sahate Purwakarta, Kamis (9/11).
Disebutkan Iin, dirinya berhasil menjawab pertanyaan terkait Pancasila. Satu unit sepeda bertuliskan “Sepeda Presiden Jokowi” berwarna merah putih pun otomatis jadi miliknya. “Ini sepeda untuk anak saya. Alhamdulillah,” ujar Iin.
Baca Juga:Teka-teki Pembunuhan Pegawai RSUD Karawang Mulai TerungkapAnggota DPRD Pantura Dukung Pembuatan Embung
Iin adalah satu dari 842 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Purwakarta penerima bantuan sosial (bansos) beras dari Presiden Jokowi. Bansos ini merupakan bagian dari bantuan pemerintah yang diterima oleh KPM selama tiga bulan yakni September, Oktober dan November.
“Jadi September, Okober sudah dapat beras 10 kg tiap bulan dari Bulog. Sekarang, bulan November langsung saya yang berikan dan saya tambahkan lagi 10 kg untuk bulan Desember. Jadi masing-masing terima bantuan beras 20 Kg,” ucap Jokowi.
Ditemui di lokasi yang sama, Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso menyebutkan, sebanyak 842 KPM mendapat bantuan 10 kg dari pemerintah. “Tapi, (ke-842 KPM) dapat bantuan lagi dari presiden langsung. Jadi hari ini 20 kg dari bapak presiden dan dari pemerintah,” kata Buwas, panggilan akrabnya.
Dijelaskannya, program bantuan berupa beras untuk 21,3 juta KPM di seluruh Indonesia masing-masing itu 10 kg bantuannya. “Ini untuk tiga bulan tapi seperti yang disampaikan Bapak Presiden, ada tambahan satu bulan lagi (Desember),” ujarnya.
Disinggung terkait ketersediaan beras usai kemarau panjang, Buwas memastikan masih mencukupi. “Ketersediaan beras cukup ya karena 1,4 juta ton. Nanti kita akan lihat, kalau masa (panen) mulai ada dari dalam negeri, kita akan serap,” ucap Buwas.(add/ded)