PASUNDAN EKSPRES – Fedi Nuril, seorang aktor ternama, berbagi cerita inspiratif mengenai pahlawan dalam hidupnya dan memberikan pesan berharga kepada generasi muda untuk merayakan Hari Pahlawan, yang diperingati setiap tanggal 10 November.
Dalam acara peluncuran trailer dan poster film “Rumah Masa Depan” di Jakarta pada hari Kamis, Fedi Nuril menceritakan tentang sosok yang menginspirasinya, yaitu sang ibu.
Berbeda dengan pandangan umum yang menganggap pahlawan nasional sebagai inspirasi utama, Fedi memandang ibunya sebagai pahlawan sejati dalam hidupnya.
Baca Juga:Sharp Unveils Cutting-Edge AI Innovations at Tech Expo 2023Rolls-Royce’s Electrifying Shift: A Glimpse into BMW’s Vision for the Future of Luxury Automotive
“Sosok pahlawan dalam hidup saya adalah ibu. Ayah saya meninggal pada tahun ‘93, saya dan kakak saya masih kecil. Beliau adalah single parent yang membesarkan kami hingga akhirnya bisa sukses dalam karier dan membiayai hidup sendiri,” ungkap Fedi Nuril.
Setelah kepergian ayahnya, ibu Fedi Nuril menjadi tulang punggung keluarganya. Fedi mengungkapkan kagumnya terhadap kesabaran ibunya yang harus mengurus tiga anak laki-laki, terutama ketika mereka masih remaja.
“Saya tidak tahu dari mana asal tenaga dan kesabaran itu, karena dia harus mengurus tiga anak laki-laki,” tambah Fedi Nuril.
Dari ibunya, Fedi belajar bahwa membangun sebuah keluarga bukanlah hal yang mudah. Meskipun melelahkan, Fedi meyakini bahwa kesabaran dan nilai-nilai berharga yang diterima dari ibunya dapat menjadi pedoman dalam menciptakan kebahagiaan bagi keluarganya.
Selain menceritakan tokoh pahlawan yang menginspirasinya, yaitu ibunya, Fedi juga memberikan pesan kepada generasi muda Indonesia agar memaknai Hari Pahlawan dengan baik.
Salah satu caranya adalah dengan mempelajari sejarah, baik sejarah Indonesia maupun sejarah dunia, untuk memperluas wawasan.
“Saya mengajak teman-teman generasi muda untuk terus memperingati Hari Pahlawan dengan mendalaminya sejarah,” ujar pria berusia 41 tahun ini.
Baca Juga:Pahlawan Versi Frislly Herlind dan Putri Ayudya: RA Kartini, Menggugah Semangat Bersuara dan InspirasiProfil Wamenkumham Eddy Hiariej yang Diduga Terima Gratifikasi Rp 7 M
Fedi menekankan bahwa pemahaman terhadap sejarah tidak hanya terbatas pada sejarah Indonesia, melainkan juga sejarah dunia.
“Mungkin tidak hanya sejarah Indonesia, tetapi sejarah dunia, agar kita dapat memahami bahwa membangun peradaban dan meraih kemerdekaan itu bukanlah hal yang mudah. Jadi, terus dalami sejarah,” kata Fedi.