Bangun Infrastruktur Antar Perumahan
KARAWANG-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, merencanakan tiga Kecamatan di wilayahnya bakal dijadikan pusat pengembangan kota yang baru. Guna menunjang hal tersebut, pemerintah bakal membangun infrastruktur jalan antar perumahan.
Plt Bupati Karawang, Aep Syaepuloh mengayakan, Pemkab Karawang sesuai usulan masyarakat, khususnya pada pengembang wilayah klari dan sekitarnya untuk mengurai kemacetan berinisiasi akan membangun pembangunan jalan antar perumahan yaitu Trans Graha.
“Insya Allah dengan pembangunan Tata Ruang sehingga tercipta pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan para pelaku pembangunan secara terpadu,” ujar Aep.
Baca Juga:Rafa Remaja yang Tenggelam di Aliran Sungai Banjir Tarum Timur Karawang Ditemukan 400 Meter dari TKP Hari KamisPlt Bupati Karawang, Aep Saepulloh Minta Tingkatkan Kualitas Kompetensi dan Skill untuk PMI
Dijelaskan, hal itu dilakukan guna pengembangan pusat perkotaan baru yang mencakup kecamatan Klari, Purwasari dan Tirtamulya, dan diarahkan dapat mengembangkan potensi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Karawang,” jelasnya.
Sementara itu, Indriyani Anggota DPRD Kabupaten Karawang mengapresiasi inisiasi 5 pengembang perumaham yang bekerjasama dengan Pemkab Karawang akan membangun pembangunan jalan antar perumahan yaitu Trans Graha.
Diketahui pembangunan jalan tersebut merupakan upaya Pemkab Karawang mengurai kemacetan, dan diharapkan tercipta pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan para pelaku pembangunan secara terpadu berdaya guna dan berhasil guna serta pengembangan pusat perkotaan baru yang mencakup kecamatan Klari, Purwasari dan Tirtamulya.
“Kami pastinya sesuai tupoksi berterima kasih kepada kurang lebih ada 5 pengembang perumahan yang akan menyerahkan fasilitas akses jalan untuk masyarakat, pastinya saya apresiasi pengembang perumahan yang sudah bisa bekerjasama dengan Pemerintah Daerah,” katanya.
Menurut Indri, Inisiasi yang dilakukan 5 pengembang Perumahan ini bisa menjadi contoh bagi pengembang perumahan lainnya.
“Karena memang nilai jual perumaham itu yah di jalan, ketika disitu banyak lalu lintas, bagaimana Pemerintah harus bisa memfasilitasi, ini kan bisa jadi percontohan bagi pengembang lain memberikan fasos fasumnya, tidak hanya fasilitas publiknya, RTH, tetapi jalan juga telah dipersiapkan,” kata Indri.
Lebih lanjut Indri menyampaikan, project Arta Graha ini akses jalannya berdasarkan gambar DED sekitar 8 Kilometer.
Baca Juga:PLTS Terapung Cirata Terbesar di Asia Tenggara Diresmikan oleh Presiden JokowiPGRI Subang Perjuangkan Pengangkatan Ribuan PPPK Guru
“Saya ingatkan juga alih fungsi lahannya, jika ada yang tergusur tentang pertaniannya alih fungsi lahan harus mengganti dilahan yang produktif lagi, ” tandas Indri.(use/ery)