PASUNDAN EKSPRES – Sejarah uang adalah salah satu pengetahuan yang cukup penting diketahui. Tentunya kamu sudah tidak asing dengan uang, kan? Apa pun yang kamu beli dan inginkan, pasti dengan uang.
Menurut Wikipedia, dalam perspektif ekonomi tradisional, uang dapat didefinisikan sebagai medium pertukaran yang secara luas diterima.
Sampai di mana, perkembangan terus berlanjut dan manusia dihadapkan pada kenyataan jika apa yang diproduksi sendiri ternyata kurang memenuhi seluruh kebutuhannya.
Baca Juga:Resep Bubur Nasi ala Anak Kos yang Cepet Banget Auto Sat Set Sat Set Langsung HapNgemil Pancake Coklat dengan Saus Coklat yang Lumer, Bikin Mood Naik Drastis
Sehingga mereka harus memperoleh barang-barang yang tidak bisa dihasilkan sendiri, jadi mereka mesti mencari orang yang bisa menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan.
Hingga terciptalah sistem barter yang merupakan istilah untuk menggambarkan barang yang ditukar dengan barang. Untuk melaksanakan sistem barter, ada dua syarat utama yang harus terpenuhi.
Pertama, harus ada individu atau kelompok yang ingin saling menukar barang atau jasa. Kedua, mereka harus memiliki kebutuhan yang saling berhubungan atau membutuhkan apa yang ditawarkan oleh pihak lain.
Uang Barang
Tapi, seiring berjalannya waktu, sistem barter pada sejarah uang justru menemui berbagai kendala, seperti susahnya menentukan kadar atau sebuah standar nilai tukar, kesulitan dan bertransaksi, alat tukar kesulitan untuk dipecah, alat tukar sulit untuk dibawa-bawa, dan terakhir sulit menyimpan barang.
Dilansir dari Gramedia.com, untuk mengatasi kelemahan tersebut, beberapa ide muncul untuk menggunakan benda-benda spesifik sebagai media pertukaran.
Benda-benda tersebut umumnya harus diterima secara luas, memiliki nilai yang tinggi, dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Beberapa contoh termasuk garam, emas, kulit hewan, batu-batuan berharga, logam, kulit pohon, dan kerang yang memiliki tampilan menarik.