KARAWANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang mengeluarkan peringatan kepada masyarakat terkait cuaca ekstrim, terutama di tiga wilayah kecamatan yang memiliki potensi rawan banjir dan tanah longsor. Pergantian musim dari kemarau ke musim hujan, diperkirakan memasuki fase ekstrim pada pertengahan November.
Kepala BPBD Karawang, Mahpudin, mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrim. Surat edaran dari BPBD Provinsi telah diterima oleh BPBD Karawang terkait rapat koordinasi kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi banjir dan tanah longsor.
“Kami akan mengundang seluruh camat dan dinas terkait untuk bersama-sama mengantisipasi potensi bencana,” ujar Mahpudin.
Baca Juga:Tradisi Ruwatan Bumi di Desa Margahayu, Pagaden BaratPolres Karawang Bekuk Pelaku Pembunuhan Pegawai Honorer di Karawang, Ternyata Ini Motifnya
Ia menyarankan kepada masyarakat untuk membersihkan saluran air dan melakukan normalisasi sungai. Upaya dini seperti penanaman pohon juga ditekankan sebagai langkah preventif terhadap banjir dan tanah longsor.
Tiga kecamatan yang menjadi fokus perhatian BPBD Karawang adalah Ciampel, Tegalwaru, dan Pangkalan. Meskipun dikategorikan sebagai potensi rendah, upaya pencegahan tetap diperlukan.
“Data dari BMKG menunjukkan potensi banjir dan tanah longsor di Ciampel, Pangkalan, dan Tegalwaru. Kami mengingatkan masyarakat di wilayah tersebut untuk tetap waspada,” tambahnya.
Di Kecamatan Telukjambe Barat, banjir dapat terjadi ketika debit air di Sungai Citarum dan Cibeet tinggi. Mahpudin mengingatkan bahwa pergerakan tanah dan banjir bandang perlu diwaspadai, dan masyarakat diminta untuk segera menghubungi petugas jika melihat potensi bencana.
“Kita sama-sama bersihkan sungai dan selokan di lingkungan sekitar. Apabila melihat potensi bencana, segera hubungi petugas,” pungkasnya. (use)