PASUNDAN EKSPRES – Sejarah G30S PKI yang diperingati setiap 30 September, perlu kamu ketahui dan ingat tentang tragedi yang sangat bersejarah ini. Peristiwa tersebut dilancarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Diketahui, PKI adalah salah satu partai tertua dan terbesar di Indonesia. Anggota PKI terdiri atas kalangan intelektual, buruh, hingga petani.
Bahkan pada pemilu tahun 1955, PKI berhasil meraih 16,4 persen suara dan menempati posisi keempat di bawah PNI, Masyumi, dan NU. Berikut kronologi dan sejarah G30S PKI.
Baca Juga:Sejarah Berenang yang Mendunia dan Segudang ManfaatnyaCara Nonton Film Khanzab (2023), Teror Makhluk Gaib yang Bikin Merinding
Sejarah Terbentuknya PKI
Menurut buku Sejarah untuk Kelas XII oleh Nana Supriatna, PKI awalnya merupakan partai kecil berhaluan kiri yang didirikan oleh tokoh Sosialis Belanda, Hendricus Josephus Franciscus Marie Sneevliet atau dikenal dengan Henk Sneevliet. Partai itu bernama Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV),
ISDV menyusup ke partai-partai lokal baik besar maupun kecil, seperti Sarekat Islam (SI), di mana terdapat tokoh besar seperti Semaoen dan Darsono. Kemudian pada tahun 1920-an, ISDV kemudian mengilhami lahirnya PKI dengan Semaoen sebagai ketua dan Darsono menjadi wakilnya.
Kronologi dan Sejarah G30S PKI
Penyebarluasan ideologi komunis yang dilakukan oleh PKI menimbulkan kecurigaan dari kelompok anti-komunis. Tindakan tersebut juga mempertinggi persaingan antara elit politik nasional.
Kecurigaan itu memunculkan desas-desus di masyarakat, terlebih menyangkut kesehatan Presiden Soekarno dan Dewan Jenderal Angkatan Darat.
Di tengah kecurigaan tersebut, Letnan Kolonel Untung, Komandan Batalyon I Kawal Resimen Cakrabirawa, yakni pasukan khusus pengawal Presiden, memimpin sekelompok pasukan dalam melakukan aksi bersenjata di Jakarta.
Pasukan tersebut bergerak meninggalkan daerah Lubang Buaya. Peristiwa ini terjadi pada tengah malam, pergantian hari Kamis, 30 September 1956 menuju hari Jumat, 1 Oktober 1965.
Kudeta yang sebelumnya dinamakan Operasi Takari diubah menjadi gerakan 30 September. Mereka menculik dan membunuh para perwira tinggi Angkatan Darat. Aksi tentara tersebut pada tanggal 30 September berhasil menculik enam orang perwira tinggi Angkatan Darat.
Baca Juga:5 Aplikasi Jual Pulsa Terbaik yang Harus Kamu Punya Salah SatunyaHarga Jual Uang Koin Rp500 Melati Cetakan 2000, Jadi Incaran Banyak Orang
Enam Jenderal yang gugur dalam peristiwa G30S PKI antara lain Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan dan Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo.