PASUNDAN EKSPRES-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang menegaskan sampai saat ini belum menemukan kasus cacar monyet atau monkeypox di Kabupaten Subang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr. Maxi mengatakan, penularan penyakit cacar monyet lebih lambat dibandingkan penyakit menular lainnya.
“Kita sampai saat ini di Subang belum ketemu kasus cacar monyet. Karena ini kan tidak seperti penyakit menular lainnya, ini agak lambat. Proses penyebarannya karena kontak langsung atau karena pertukaran cairan tubuh. Jadi memang agak lebih lambat prosesnya,” kata Maxi.
Baca Juga:Pembebasan Lahan Tol Cipeundeuy Masih Belum RampungSeleksi CPNS dan PPPK di Karawang, 8.000 Peserta Bersaing untuk Mendapatkan Formasi
Adapun gejala cacar monyet hampir serupa dengan cacar air, diantaranya sakit kepala, demam, sakit punggung, lemas (asthenia), nyeri pada otot, kelelahan, dan menggigil.
Ia mengimbau, masyarakat perlu untuk menerapkan perilaku hidup sehat agar tidak tertular penyakit cacar monyet. Untuk pencegahan penyakit cacar monyet caranya sama dengan pencegahan penyakit menular lainnya.
“Penyakit ini mudah terdeteksi, karena khas banget atau beda banget. Penyakit ini menular karena kontak erat, sehingga harus dihindari kontak erat dengan pasien cacar moyet. Jaga kebersihan supaya tidak kena cacar monyet,” jelasnya.
Sampai saat ini, Dinkes Kabupaten Subang belum mendapatkan laporan kasus cacar monyet atau monkeypox. “Sampai saat ini belum ada laporan cacar monyet,” ucap Maxi.
Maxi menyampaikan, pihaknya sudah mengirimkan surat kewaspadaan dini terhadap kasus cacar monyet atau monkeypox kepada seluruh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas).
“Puskesmas agar melaporkan kepada Dinas Kesehatan apabila ada warga mengalami cacar monyet,” pungkasnya. (cdp)