Pelajaran cinta dari serial Gadis Kretek berikutnya adalah adanya sebuah cinta yang tulus dan tanpa pamrih.
Pelajaran ini diambil dari kisah Seno Aji dan Dasiyah yang keduanya menikah, walaupun Dasiyah tidak benar-benar rela menerima takdirnya dengan Seno.
Tapi, Seno tetap mau melindungi Jeng Yah dengan cinta yang tulus dan tanpa pamrih.
Baca Juga:Hidangan Sirloin Steak untuk Mengawali Hari yang Indah, Juicy Banget5 Ide Me Time yang Menyenangkan, Mengumpulkan Energi Terbaik dengan Diri Sendiri
3. Tidak semua hubungan harus berakhir bersama
Pelajaran berikutnya yang bisa diambil dari kisah ini adalah fakta bahwa tidak semua hubungan harus berakhir bersama.
Hal ini seperti kisah cinta Soeraja dan Dasiyah yang penuh dengan lika-liku, sampai di mana keduanya memang tidak bisa bersama.
Berbagai hal diusahakan oleh mereka untuk membuat kisah cinta yang berakhir bahagia.
Misalnya saja, ketika Seoraja pertama kali bertemu dan meminta restu ke orang tua Jeng Yah, Seoraja harus menelan fakta kalau dirinya diusir.
Tapi, ucapan Seoraja bisa meluluhkan Idroes Moeria, sehingga keduanya bisa bersatu bahkan membangun merek kretek sendiri.
Sayangnya tidak berselang lama, keluarga Dasiyah ditangkap karena adanya tragedi G30S tahun 1965, sehingga membuat Seoraja dan Dasiyah harus terpisah sangat lama. Sampai keduanya menikah dengan pasangan masing-masing.
Pada akhir hidupnya, Soeraja merenungkan dosanya terhadap keluarga Dasiyah. Ia mencoba mencari keberadaan Jeng Yah melalui Lebas, anaknya.
Baca Juga:Resep Coffee Latte ala Kafe Mewah, Rasanya Bisa Bikin Kamu Langsung Bilang Wah!Sajian Udang Goreng Mentega yang Sanggup Memikat Jiwa Raga
Meskipun akhirnya mereka bertemu, Soeraja mengunjungi makam Dasiyah yang meninggal dunia setelah melahirkan anak mereka, Arum.
Nah, itulah beberapa pelajaran cinta dari serial Gadis Kretek yang bisa menyentuh hati kamu. Semoga artikel ini dapat membantumu. (ipa)