PASUNDAN EKSPRES – Konten TikTok dari Tiktoker Bayu Aditya, viral jadi perbincangan Netizen.
Semua itu lantaran Mikhayla Hawa Ibrahim, seorang anak kecil berusia 4 tahun asal Bandung
Ia meminta orang tuanya untuk menjual mobil mewahnya dan menyumbangkan hasilnya ke negara Palestina.
Baca Juga:Jaksa Agung RI: Alokasi Anggaran Rp14,2 Triliun untuk Pemilu Serentak 2024Pelatih Timnas Indonesia U-17 Bima Sakti Ingatkan Pemain Kurangi Keselahan Individu
Mikhayla Hawa Ibrahim adalah putri dari pemilik Distro terkemuka di Bandung, Hatf Worldwide Official.
Ayahnya, Reza Ferdian, ketika dihubungi oleh media, mengungkapkan bahwa pada tanggal 10 November 2023, anaknya secara konsisten berbicara tentang Palestina.
Setelah berkali-kali mengulang permintaannya, ibu Mikhayla, Hawa Ibrahim, akhirnya merekam video saat putrinya berbicara tentang niat menjual mobil untuk Palestina.
Reza Ferdian mengaku terkejut dengan kata-kata yang diucapkan putrinya.
Akhirnya, ia bertanya kepada istrinya apakah mereka seharusnya menjual mobil tersebut.
Tanpa ragu, sang istri setuju untuk menjualnya.
Sang ayah, Reza Ferdian, akhirnya memenuhi permintaan anaknya dengan melelang mobil kesayangannya dengan harga pembuka 300 juta rupiah.
Pada pukul 10 malam, Reza Ferdian memasarkan mobil tersebut kepada teman-teman dan kerabatnya melalui grup WhatsApp, dengan penawaran tertinggi akan dihold selama 3 hari.
“Seluruh hasil penjualan, 100%, akan disumbangkan untuk Palestina,” katanya.
Dalam sebuah video yang menjadi viral, terungkap bahwa ada orang dari Papua yang siap membayar mobil tersebut seharga 700 juta rupiah.
Baca Juga:Coca-Cola Indonesia Buka Suara Soal Boikot Produk Dukung IsraelPenumpang Kereta Api Meningkat Jelang Konser Coldplay
Namun, sang ayah memutuskan untuk tidak menjualnya karena adanya seorang ulama ternama di Indonesia yang tertarik.
Reza Ferdian pun memutuskan untuk menjual mobilnya kepada ulama tersebut, yang namanya tidak diungkapkan.
Meskipun awalnya bingung mengapa Mikhayla begitu sering membicarakan Palestina, orang tua Mikhayla mengetahui bahwa setiap pulang sekolah, Mikhayla dan teman-temannya selalu dibimbing oleh guru mereka untuk membacakan doa tulus untuk negara Palestina.
Penulis: Silmi
Editor: Indra