PASUNDAN EKSPRES-Sedikitnya 160 warga Kampung Cikubang, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, mengalami keracunan masal, Jumat (17/11).
Jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah. Adapun peristiwa keracunan massal diduga dari makanan yang didapatkan warga usai Salat Jumat di Masjid Al Hidayah yang berada di Kampung Cikubang.
Camat Kiarapedes Helmi Setiawan menyebutkan, ratusan korban itu kini dirawat di empat lokasi yang berbeda.
Baca Juga:Kepala DP3AP2KB: Stunting adalah Isu Strategis Yang Harus Kita Hadapi BersamaNurhayati: Penanganan Stunting Investasi Jangka Panjang
“Untuk korban sementara yang tercatat itu di Klinik Ibnu Sina ada 80 orang, kemudian Puskesmas Kiarapedes 15, Puskesmas Wanayasa 58, RS Holistic 7 orang,” kata Helmi kepada wartawan di Klinik Ibnu Sina, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta.
Helmi juga menjamin biaya pengobatan para korban keracunan kini ditanggung oleh pemerintah.
Sementara itu, Kepala Dusun Kampung Cikubang, Enung Kosasih menyebutkan, ada sekitar 250 makanan Jumat Berkah yang dibagikan kepada warga usai melaksanakan Salat Jumat.
“Dibagikannya usai Salat Jumat di Masjid Al Hidayah. Makanan itu berisikan nasi, telur dan mi,” ujar Enung.
Diketahui korban mulai mengalami keluhan mual hingga sakit perut pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB.
“Baru pada ngeluh sakit sekitar jam empat sore. Korban langsung berdatangan ke Klinik Ibnu Sina. Karena tidak tertampung, akhirnya dirujuk ke Puskesmas Kiarapedes dan Wanayasa serta RS Holistic,” ucapnya.
Salah satu korban keracunan Rizky (15), menyebutkan, dirinya merasakan rasa mual, sakit perut hingga sakit kepala. “Berasa yang tidak enak itu makanan dari telurnya, baru kerasa mual hingga muntah pas sore,” kata Rizky.
Baca Juga:Putih Sari Sebut Remaja Punya Peran Penting Cegah StuntingNetty Prasetiyani: Pencegahan Stunting Dimulai Dari Keluarga
Pantauan di lokasi sekitar pukul 21.00 WIB di Klinik Ibnu Sina, korban keracunan terlihat didominasi oleh anak-anak. Mereka tampak terbaring lemas di tempat tidur klinik, hingga mendapatkan infus dari perawat.
Ratusan jumlah korban tersebut diprediksi akan terus bertambah. Mengingat makanan yang disebar itu sebanyak 250 kotak.(add)