Pernikahan Darah di Panggung Invitation Teater Jilid 8: Menghidupkan Ritme Emosional Penyair Lorca

Pernikahan Darah di Panggung Invitation Teater Jilid 8: Menghidupkan Ritme Emosional Penyair Lorca
0 Komentar

Oleh: Rendy Jean Satria
(penyair & kritikus)

Invitation Teater Jilid 8, yang diselenggarakan oleh Jurusan Teater ISBI Bandung, akan mempersembahkan panggung yang ketat dan dinamis. Pilihan naskah menjadi fokus utama dalam membangun pertunjukan yang tidak hanya memperkaya tema namun juga mencerminkan perubahan budaya dan masyarakat zaman sekarang.

Pada kesempatan ini, penulis akan mengeksplorasi pemilihan naskah “Pernikahan Darah” karya Federico García Lorca, yang disutradarai oleh Fathul A. Husein, yang manggung di GK. Sunan Ambu, ISBI Bandung pada Minggu 19 November 2023.

Dalam konteks teater kontemporer, “Pernikahan Darah” menawarkan refleksi mendalam bagi penonton modern. Drama ini membawa penonton melalui konflik emosional yang tetap relevan dalam panggung masa kini.

Baca Juga:3 Wartawan Tewas Pekan Lalu saat Gaza Diserang IsraelKemenPPPA: Momen Hari Anak Sedunia 2023 Sosialisasikan Pemilu Ramah Anak

Karya ikonik bin ajaib Lorca ini menggabungkan tragedi nyata dengan mitologi Andalusia, menjelajahi tema cinta, kekerasan, dan takdir.

Penyutradaraan Fathul A. Husein di panggung Invitation Teater Jilid 8, 2023 diharapkan mampu mengeksplorasi keindahan puitik ala Lorca dan kompleksitas karakter dalam naskahnya.

Menurut pandangan Peter Brook dalam “The Empty Space,” drama klasik seperti “Pernikahan Darah” memiliki kekuatan yang tak tergoyahkan dalam teater kontemporer.

Brook menegaskan bahwa klasikitas bukan sekadar nostalgia, tetapi suatu daya yang memancarkan kejelasan dan daya tarik universal. Dalam konteks ini, Invitation Teater Jilid 8 memberikan bukti bahwa karya-karya klasik, seperti milik penyair ‘agung’ Spanyol tersebut, mampu menembus batas waktu dan budaya.

Lebih spesifik, Pernikahan Darah adalah karya ikonik Federico García Lorca yang terinspirasi oleh peristiwa tragis di Cortijo de Fraile de Níjar pada 22 Juni 1928. Drama ini mengisahkan pernikahan yang memicu pertentangan antar dua keluarga di kota Andalusia.

Eksplorasi Kontemporer: Merenungkan Nilai-Nilai Universal

Melalui interpretasi kontemporer “Pernikahan Darah,” Invitation Teater Jilid 8 memberikan pandangan baru terhadap kekayaan klasik dalam seni pertunjukan.

Pertunjukan ini tidak hanya menawarkan kesempatan bagi penonton untuk menyaksikan drama yang mendalam, tetapi juga untuk merenung dan membaur dengan warisan klasik yang dihadirkan melalui konsep pemanggungan realis Fathul A. Husein. Dengan demikian, pertunjukan ini memberikan pandangan baru terhadap nilai-nilai universal yang tetap relevan dalam perjalanan manusia.

0 Komentar