Geger! Mahasiswi Unsri Meninggal di Kamar Kos Setelah Lakukan Aborsi

Ilustrasi janin hasil hasil aborsi.-- (ilustrasi janin hasil aborsi)
Ilustrasi janin hasil hasil aborsi.-- (ilustrasi janin hasil aborsi)
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Warga Ogan Ilir dihebohkan dengan penemuan mayat seorang wanita asal Padang, Sumatera Barat, yang diketahui sebagai mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri) dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Pertambangan.

RN, demikian identitasnya, tewas setelah menjalani aborsi di kamar kosnya.

“Iya, memang ada kejadian tersebut (Mahasiswi Unsri tewas karena aborsi),” ungkap Plh Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, Iptu Herman, saat dikonfirmasi oleh wartawan, Sabtu (18/11/2023).

Peristiwa tragis ini terjadi di Jalan Gang Lampung Bedeng Lahat I, Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir pada Jumat (17/11) lalu, sekitar pukul 10.00 WIB.

Baca Juga:Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Timnas Indonesia Bertandang ke FilipinaMenhub Prediksi Wilayah dengan Mobilitas Tertinggi saat Libur Natal dan Tahun Baru

“Iya, Tempat Kejadian Perkara (TKP) aborsi nya di sana, di kosan korban,” tambahnya.

Saat ditemukan di kamar kos, RN diduga masih hidup. Sekitar pukul 09.45 WIB, RN dikabarkan sempat menghubungi pacarnya, DP, untuk meminta segera dibawa ke rumah sakit.

Setelah DP tiba di kos korban dan melihat kondisi RN, DP segera menggendong korban ke dalam kendaraan roda empat hitam miliknya.

Namun, di dalam mobil dan sebelum meninggalkan TKP, DP menyadari bahwa korban sudah tidak lagi bergerak, tubuhnya berwarna kuning, dan terdapat darah di kaki, tangan, serta bagian belakang badan korban.

Sesampainya di Rumah Sakit Aroyan Indralaya, korban diperiksa oleh dokter dan dinyatakan telah meninggal dunia.

Berdasarkan informasi, jenazah korban juga sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk disemayamkan di rumah duka di Jalan Khatib Sulaiman, Desa Gunung Pangilun, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumbar.

Iptu Herman, ketika dimintai konfirmasi terkait informasi yang beredar, tidak menampiknya.

Baca Juga:PT KAI Daop 3 Cirebon Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan SebidangBahasa Indonesia jadi Bahasa Resmi dalam Sidang Umum UNESCO

Namun, ia juga meminta waktu untuk menunggu arahan dari Kapolres AKBP Andi Baso sebelum memberikan penjelasan secara rinci terkait kematian mahasiswi tersebut.

“Siap, (penjelasannya) nunggu perintah dari Kapolres,” ujar Iptu Herman.

0 Komentar