KARAWANG-Sebagian pedagang daging sapi di Pasar Tradisional Karawang, mengeluhkan menurunnya daya beli karena terdampak penjualan daging secara online.
Jujun, salah satu penjual daging sapi di Pasar Baru Karawang menjelaskan, saat ini harga masih stabil namun dirinya mengalami penurunan omset. Hal ini dikarnakan oleh adanya penjualan daging secara langsung oleh pihak distributor kepada pembeli melalui online.
“Penurunan ini sebesar 30 persen dan telah terjadi sejak awal tahun 2023,” katanya.
Baca Juga:Selama Periode Januari-Oktober 2023, Ribuan Warga Subang Pilih Jadi TKISembilan Parpol Rumuskan Strategi Menangkan Prabowo-Gibran di Subang
Saat ini, lanjutnya, harga masih stabil di angka Rp130.000 dan Rp135.000 per kilogram. “Natal kita belum ada kenaikan, kenaikan akan terjadi di Idul Fitri. Karena tahun depan Idul Fitri di Bulan Maret, kemungkinan harga akan naik di awal tahun,” ujarnya, Selasa (21/11).
Ia juga mengatakan penyebab penurunan jumlah pembeli, karena banyaknya yang menjual daging import secara online. Bahkan distributor menjual daging ke pembeli langsung.
“Sekarang banyak yang jual daging sapi import beku di Supermarket. Kalau saya menjual daging dari sapi lokal yang berasal dari Pulau Jawa dan Bali, tidak ada sapi dari Karawang,” tambahnya.
Subkontraktor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Karawang, Wahyu menjelaskan, adanya kenaikan harga daging sapi yang terjadi sejak Jum’at (17/11). Saat ini berdasarkan data yang diperoleh, untuk harga daging sapi mengalami peningkatan hingga di angka Rp140 ribu untuk satu kilogram. “Kenaikan harga ini telah terjadi sejak Jumat kemarin,” ujarnya.(dik/ery)