PASUNDAN EKSPRES – Melalui unggahan TikTok @Erin, terungkap kronologi memilukan tentang kematian bayi prematur dari pasangan asal Tasikmalaya.
Cerita ini terungkap melalui surat pengaduan yang diposting oleh keluarga korban di akun Instagram mereka.
Pada tanggal 13/11 pukul 4 sore, Ibu Nisa memutuskan pergi ke sebuah klinik di Tasikmalaya.
Baca Juga:Polisi Sita Dokumen Penukaran Valas Rp7,4 Miliar dalam Kasus Pemerasan Firli Bahuri terhadap SYLAda Bukti Kuat Ketua KPK Firli Bahuri Peras Kementan, Sanksi Penjara Seumur Hidup Menanti
Merasa bahwa kandungannya yang berusia 9 bulan sudah waktunya untuk melahirkan, Ibu Nisa diantar oleh suaminya menuju klinik, di mana mereka bertemu dengan seorang bidan.
Meskipun Ibu Nisa merasa kesakitan, bidan tersebut mengabaikannya sambil sibuk bermain ponsel.
Pukul 10 malam, Ibu Nisa kembali ke klinik karena merasakan kesakitan yang lebih intens.
Meskipun air ketuban pecah dan darah keluar banyak, bidan tetap menganggapnya sebagai hal biasa.
Pada pukul 10, Ibu Nisa melahirkan, namun alih-alih mendapatkan perawatan yang baik, ia malah dijadikan bahan praktik untuk mahasiswa yang sedang magang di klinik tersebut.
Bayi yang lahir prematur dengan berat 1,7 kg diberikan inkubator sederhana dan pakaian yang seharusnya tidak diperlukan oleh bayi prematur dalam inkubator.
Ibu Nisa juga tidak mendapatkan perawatan yang memadai setelah melahirkan.
Keluarga kemudian menanyakan kapan bayi bisa diberi ASI, namun bidan terus memberikan jawaban yang tidak jelas.
Baca Juga:Usai Ditetapkan Tersangka Pemerasan, Ketua KPK Firli Bahuri Didorong MundurInilah Peran 5 Tersangka Versi Danu Dalam Rekonstruksi Kasus Subang, Mimin Mandikan Korban, Yosef Eksekusi dengan Golok dan Stik Golf
Setelah menunggu berjam-jam, baru kemudian diinformasikan bahwa bayi bisa diberi ASI setelah 4 jam.
Keesokan harinya, bayi dimandikan oleh bidan selama 1,5 jam, padahal seharusnya bayi prematur dirawat dengan baik dan ditempatkan di tempat yang hangat seperti inkubator.
Curiga dengan perlakuan tersebut, keluarga melaporkan Klinik Alifa di Tasikmalaya ke Polresta Tasikmalaya pada Senin (20/11/2023).
Dugaan bahwa bayi menjadi konten fotografi setelah dimandikan semakin kuat setelah bayi prematur tersebut meninggal dunia, dengan adanya foto newborn photography di klinik Alifa.