PASUNDAN EKSPRES – Ganjar-Mahfud janji bentuk kabinet tanpa embel-embel jatah menteri. Hal tersebut terungkap saat keduanya memaparkan visi dan misi di acara “Gagas RI” Kompas TV bertajuk “Pemimpin Bicara Bangsa” (22/11) lalu.
Pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, berkomitmen untuk membentuk kabinet tanpa sistem “jatah menteri” jika nantinya terpilih menjadi presiden Indonesia.
Dalam acara yang disiarkan oleh Kompas tersebut, cawapres Mahfud MD ditanya soal banyaknya menteri di Kabinet Presiden Joko Widodo yang dipenjara karena korupsi. Mahfud menyatakan, secara politik nantinya pengangkatan menteri tidak boleh memakai sistem politik dagang sapi.
Baca Juga:KPK Minta Maaf Firli Bahuri Jadi Tersangka, Begini KatanyaResep Martabak Manis Sederhana, Lembut dan Bersarang Yummy!
“Karena kan hampir semua orang tahu tuh penyusunan kabinet kan kadang kala jatah-jatahan untuk partai koalisi. Nah, kita sudah berbicara dengan Pak Ganjar, dengan partai koalisi, besok enggak pakai jatah-jatahan lho,” ujar Mahfud sebagaimana disiarkan YouTube Kompas TV, Kamis (23/11/23).
“Kalau Anda punya, taruhlah jatah menteri, tapi orangnya harus benar kita uji bersama. Jangan orang asal dapat lalu sekadarnya saja diberikan ke pemerintah untuk diangkat menjadi menteri,” ucap dia.
Mahfud mengatakan, dia bersama Ganjar Pranowo akan melakukan rekrutmen menteri dengan sistem zaken kabinet. Zaken kabinet adalah suatu kabinet yang jajaran menterinya berasal dari kalangan ahli dan bukan representasi dari suatu partai politik tertentu.
“Itu kesepakatan awal. Siapa orangnya? Sekarang belum ada jatahnya. Nanti kalau sudah jadi, baru kita bicara orang. Kita seleksi benar. Itu saja,” kata dia.
Calon wakil presiden Mahfud mengakhiri penjelasannya, calon presiden Ganjar Pranowo ditanya lebih lanjut apakah pemerintahan zaken yang dibentuk nanti akan mengurangi jumlah menteri partai.
Menurut Ganjar, partai politik tetap punya hak untuk menunjuk menteri.Namun, menteri yang diusulkan nantinya harus memenuhi kriteria komersial atau ahli di bidangnya.
“Parpol punya hak untuk mengajukan, tapi dia mesti kualifikasi zaken. Dia mesti expert, dia mesti ahli sehingga bukan orang yang ini mewakili partai saya, tapi ini orang yang punya keahlian di bidang yang akan duduk di kabinet,” kata dia.