PASUNDAN EKSPRES – Tim penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri menemukan dugaan kebocoran data pemilih pada situs KPU.go.id yang dimiliki oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui patroli siber.
Brigjen Pol. Adi Vivid A Bachtiar, Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, mengatakan bahwa pihaknya sedang bekerja sama dengan KPU untuk menyelidiki dugaan kebocoran tersebut.
“Dugaan kebocoran data KPU ditemukan melalui patroli siber yang dilakukan oleh anggota kami. Saat ini, CSIRT (Computer Security Incident Response Team) sedang berkoordinasi langsung dengan KPU untuk melakukan penyelidikan,” ujar Vivid dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada Rabu.
Baca Juga:TECNO PHANTOM V Flip 5G, Ponsel Lipat Premium dengan Harga TerjangkauWisata Petualangan yang Aman dan Seru: 10 Tips Aman Naik Jeep Lava Tour Merapi
Sebelumnya, perhatian publik tertuju pada seorang peretas anonim bernama “Jimbo” yang mengklaim berhasil meretas situs KPU dan mengakses data pemilih dari situs tersebut.
Jimbo membagikan 500 ribu data contoh dalam satu unggahan di situs BreachForums, yang biasanya digunakan untuk menjual data hasil peretasan.
Jimbo juga memverifikasi kebenaran data dengan beberapa tangkapan layar dari situs cekdptonline.kpu.go.id.
Dalam unggahannya, Jimbo mengungkapkan bahwa dari 252 juta data yang diperolehnya, terdapat beberapa data yang terduplikasi.
Setelah dilakukan penyaringan, ditemukan 204.807.203 data unik. Angka tersebut hampir sama dengan jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) KPU yang mencapai 204.807.222 pemilih dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia serta 128 negara perwakilan.
Data yang berhasil diakses oleh “Jimbo” mencakup informasi pribadi seperti nomor induk kependudukan (NIK), nomor kartu keluarga (KK), nomor KTP, nomor paspor pemilih di luar negeri, nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, serta kode tempat pemungutan suara (TPS).
Sementara itu, KPU terus berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Siber Pemilu untuk memastikan keamanan data pemilih pada Pemilu 2024.
Baca Juga:Amanda Soemedi Pantau Gizi dan Pangan Bergizi untuk Siswa di KarawangDeretan Mantan Bupati yang Hadir di Peresmian Alun-alun Subang, Ada Bu Imas
“Saat ini kami meminta bantuan dari Satgas Siber, yang sekarang sedang bekerja di BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara),” kata anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos di Gedung KPU, Jakarta, pada Selasa (28/11).
Betty menyatakan bahwa KPU telah menerima informasi terkait dugaan pembobolan data pemilih yang dilakukan oleh seorang peretas yang menggunakan nama “Jimbo”.