PASUNDAN EKSPRES- Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk memulai tidur, mempertahankan tidur, atau merasa segar setelah bangun tidur. Insomnia dapat terjadi secara akut atau kronis. Insomnia akut terjadi dalam waktu singkat, biasanya kurang dari satu bulan. Insomnia kronis terjadi selama tiga bulan atau lebih.
Penyebab insomnia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor psikologis dan faktor medis.
Faktor psikologis yang dapat menyebabkan insomnia meliputi:
- Stres.
Stres adalah penyebab paling umum dari insomnia. Stres dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti pekerjaan, keuangan, hubungan, atau peristiwa hidup yang traumatis.
Baca Juga:Piala Dunia U-17 Jadi Inspirasi Pembangunan Sport Center di Jawa TimurPengumuman Hasil Seleksi Administrasi PLD Kemendesa 2023: Cek Segera!
Stres dapat menyebabkan berbagai perubahan pada tubuh, termasuk peningkatan hormon stres, seperti kortisol. Hormon stres ini dapat mengganggu tidur dengan cara membuat tubuh tetap terjaga dan waspada.
Depresi.
Depresi adalah gangguan suasana hati yang dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk insomnia. Depresi dapat menyebabkan penderitanya merasa sedih, putus asa, dan tidak berharga. Perasaan-perasaan ini dapat membuat penderitanya sulit untuk rileks dan tertidur.
Anxiety.
Anxiety adalah gangguan kecemasan yang dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk insomnia. Anxiety dapat menyebabkan penderitanya merasa cemas, gelisah, dan mudah takut. Perasaan-perasaan ini dapat membuat penderitanya sulit untuk rileks dan tertidur.
Nyeri.
Nyeri, baik fisik maupun emosional, dapat mengganggu tidur. Nyeri fisik, seperti nyeri otot atau nyeri sendi, dapat membuat penderitanya sulit untuk menemukan posisi yang nyaman untuk tidur. Nyeri emosional, seperti kesedihan atau kemarahan, dapat membuat penderitanya sulit untuk rileks dan tertidur.
Gangguan tidur.
Gangguan tidur, seperti sleep apnea, restless leg syndrome, dan narcolepsy, dapat menyebabkan insomnia. Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan berhenti bernapas secara berulang selama tidur.
Restless leg syndrome adalah gangguan tidur yang ditandai dengan sensasi tidak nyaman pada kaki yang menyebabkan penderitanya sulit untuk diam. Narcolepsy adalah gangguan tidur yang ditandai dengan rasa kantuk yang berlebihan di siang hari.
Faktor medis yang dapat menyebabkan insomnia meliputi:
Penyakit kronis.
Penyakit kronis, seperti asma, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit ginjal, dapat menyebabkan insomnia. Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti nyeri, sesak napas, atau rasa tidak nyaman di perut, yang dapat mengganggu tidur.