PASUNDAN EKSPRES – Batu Akik yang disukai Nabi Muhammad, Nabi Muhammad SAW teladan umat manusia, diketahui memiliki cincin yang terbuat dari perak dengan batu akik dari Habasyah, wilayah yang sekarang dikenal sebagai Ethiopia.
Batu akik tersebut berwarna hitam dan memiliki kilau yang indah.
Dalam hadits riwayat Anas bin Malik, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu mengenakan cincin akik tersebut di jari kelingkingnya.
Beliau sangat menyukai cincin tersebut dan tidak pernah melepasnya, bahkan ketika beliau berwudhu atau mandi.
Baca Juga:Batu Akik Langka di Indonesia dengan Harga yang Cukup MahalJenis-jenis Batu Akik Luar Negeri yang Langka
Batu Akik yang disukai Nabi Muhammad
Alasan Nabi Muhammad SAW menyukai batu akik
Ada beberapa alasan mengapa Nabi Muhammad SAW menyukai batu akik tersebut. Pertama, beliau percaya bahwa batu akik memiliki khasiat tertentu, seperti meningkatkan kewaspadaan dan kekuatan.
Kedua, beliau menyukai keindahan batu akik tersebut dan menganggapnya sebagai simbol kemewahan. Ketiga, beliau ingin mencontoh tradisi para nabi terdahulu yang juga mengenakan batu akik.
Jenis batu akik yang disukai oleh Nabi Muhammad SAW
Selain batu akik dari Habasyah, Nabi Muhammad SAW juga menyukai beberapa jenis batu akik lainnya, seperti akik Yaman dan akik Sulaiman.
Akik Yaman terkenal dengan warnanya yang hijau, sedangkan akik Sulaiman terkenal dengan warnanya yang merah.
Batu akik dalam Islam tidak dianggap sebagai jimat atau benda yang memiliki kekuatan magis.
Sebaliknya, batu akik dianggap sebagai simbol ketaatan dan kedekatan seseorang kepada Allah SWT. Batu akik juga dianggap sebagai pengingat akan keindahan ciptaan Allah SWT.
Tradisi penggunaan batu akik dalam Islam
Baca Juga:Gembiralah Karena Harga BBM di SPBU Shell dan BP Ikut Turun Juga, Ini Alasanya!Kenapa Israel Menyerang Palestina Menurut Al Qur’an
Penggunaan batu akik dalam Islam telah menjadi tradisi sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Hingga saat ini, banyak umat Islam yang masih mengenakan batu akik, terutama kaum pria.
Batu akik biasanya digunakan sebagai mata cincin atau sebagai hiasan pada gelang, kalung, atau tongkat.