“Israel adalah budak yang akan kalah selama masih adanya bangsa-bangsa yang tetap berjuang membela hak-hak mereka,” tutur pria yang pernah menjabat sebagai duta besar Palestina untuk Bosnia dan Herzegovina tersebut.
Selain perjuangan melalui senjata, menurut Zuhir Al Shun, bangsa Palestina juga berjuang melalui jalur-jalur negosiasi dan dialog. Sebagai contohnya Yasser ar Rafat pernah mencoba meyakinkan 44 negara untuk mengakui kemerdekaan Palestina namun tidak berhasil.
Di hadapan sivitas akademika UII, Zuhir Al Shun juga menyoroti ketidakhadiran negara-negara barat dalam memperjuangkan kemanusiaan bangsa Palestina seperti yang saat ini dilakukan dalam konflik Ukraina – Rusia. “Israel telah melanggar banyak kesepakatan (perjanjian internasional), namun pertanyaannya kemana orang-orang,” ungkapnya.
Baca Juga:5 Jenis Batu Akik Terpopuler dengan Karakteristiknya yang UnikVivo V27 Pro 5G 256GB 8GB RAM, A Powerful Phone with Stunning Design and Impressive Camera
Lebih lanjut disampaikan Zuhir Al Shun, bahwa negara-negara Barat terkesan membiarkan konflik Palestina – Israel, salah satu contohnya adalah penyerangan terhadap muslim Palestina yang tengah beribadah di bulan Ramadan.
Ia menambahkan, bahwa kematian Shireen Abu Akleh, seorang jurnalis Al Jazeera di Palestina, beberapa hari yang lalu menjadi contoh baru akan ketidakpedulian bangsa barat terhadap konflik ini.
Menanggapi hal tersebut, Zuhir Al Shun mengajak umat Islam untuk bersama melakukan perjuangan secara nyata, salah satunya dengan menyebarkan berita Palestina melalui platform masing-masing.
Israel menculik dan membunuh orang-orang, tidak hanya muslim tetapi juga Kristen.
“Berita seperti ini tidak akan disebarkan kecuali melalui platform kita sendiri.
Israel Telah Mengikis Beberapa Wilayah di Palestina dan Apakah kita akan diam melawan super power atau memiliki kesepakatan bersama untuk mendukung Palestina merebut kembali tanah air mereka,” tandasnya.