Oleh : Yulia Enshanty, S.Pd (Mahasiswa Magister Pendidikan Geografi Pasca Sarjana Universitas Siliwangi, Guru Geografi SMAN 1 Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi)
Indonesia merupakan negara yang rawan bencana. Berbagai jenis bencana alam terjadi di Indonesia, seperti gempa bumi, tsunami, banjir, pergerakan tanah, longsor, dan kebakaran hutan setiap tahunnya seringkali terjadi. Bencana alam yang terjadi tentunya dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar, baik dari segi materi maupun korban jiwa. Sebagai contoh, gempa bumi dapat menyebabkan runtuhnya bangunan, dan menyebabkan kerusakan infrastruktur dan tak jarang menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami kebencanaan dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Peningkatan kesiapsiagaan bencana salah satunya dapat diberikan di satuan pendidikan. Satuan pendidikan merupakan tempat yang tepat untuk menerapkan pengetahuan kesiapsiagaan bencana. Anak-anak dan remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap bencana. Mereka lebih rentan mengalami trauma dan mengalami dampak jangka panjang dari bencana. Oleh karena itu, penting untuk mendidik anak-anak dan remaja tentang kebencanaan sejak dini. Peningkatan kesiapsiagaan bencana di satuan pendidikan dapat diberikan melalui Pembelajaran Geografi. Hal ini dikarenakan ilmu geografi mempelajari tentang ruang dan interaksi manusia dengan lingkungannya. Dengan mempelajari geografi, peserta didik dapat memahami faktor-faktor yang menyebabkan terjaddinya bencana alam, seperti kondisi geologis, topografi, iklim, dan aktivitas manusia. Satuan pendidikan
Baca Juga:Dampak Boikot Produk Israel, Omzet Toko Sembako di Karawang Turun DrastisYayasan Pendidikan Pelita Harapan Bangun Sekolah Dian Harapan di Kawasan Rolling Hilss Karawang
Pembelajaran geografi dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai jenis bencana alam, seperti penyebab, tanda-tanda, dampak, dan mitigasinya. Dengan memahami hal-hal tersebut, peserta didik dapat lebih siap menghadapi bencana alam. Misalnya, peserta didik dapat memahami bahwa gempa bumi dapat disebabkan oleh aktivitas tektonik, vulkanik ataupun terban (runtuhan), tsunami disebabkan oleh gempa bumi atau letusan gunung berapi, banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, pergerakan tanah disebabkan oleh tingginya curah hujan ataupun karena aktivitas tektonik, longsor disebabkan oleh curah hujan yang tinggi atau aktivitas manusia, dan kebakaran hutan disebabkan oleh faktor alam, seperti sambaran petir, atau faktor manusia, seperti kelalaian atau kesengajaan.