Dr Aqua Dwipayana: Hubungan yang Harmonis Memperlancar Komunikasi di Masjid Al Hakim

Dr Aqua Dwipayana: Hubungan yang Harmonis Memperlancar Komunikasi di Masjid Al Hakim
0 Komentar

Ketiga, ungkap pria santun dan hobi menolong tersebut, wujudkan keamanan di seluruh area Masjid Al Hakim. Barang-barang milik tamu jangan sampai hilang termasuk yang ada di dalam kendaraan mereka.

Begitu juga sepatu dan sandal yang mereka gunakan, kata Dr Aqua Dwipayana, agar selalu dirapikan di tempatnya dan aman. Jangan sampai hilang yang akhirnya membuat mereka kecewa, jera, dan tidak mau datang lagi ke masjid ini.

“Jika ada tamu yang ketinggalan barang-barangnya, langsung diamankan. Simpan dan jaga sebaik-baiknya. Kalau sewaktu-waktu tamunya datang berikan barang yang tertinggal tersebut,” pesan Dr Aqua Dwipayana.

Baca Juga:Sampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada Seribu Guru se-Sumatera Barat, Ayah dan Anak Dr Aqua Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana Kembali Catat Rekor TersendiriJadwal Bagi Rapor dan Libur Siswa di Subang Jawa Barat

Keempat, ujar pria yang hobi silaturahim ini, buat semua tamu merasa nyaman. Tugas seluruh pegawai untuk mewujudkan hal tersebut. “Jika semua tamu disapa dengan senyum ramah dan seluruh area masjid termasuk kamar mandi dan di dalam masjid bersih, insyaallah para tamu yang datang ke sini merasa nyaman. Mereka akan lama-lama beribadah dan mendekatkan dirinya kepada Allah SWT,” tutur Dr Aqua Dwipayana.

Arnes Bangun Masjid Al Hakim

Masjid Al Hakim adalah masjid bergaya Taj Mahal di India yang mulai dibangun awal 2016. Pengusaha asal Padang yang tinggal di Pekanbaru, Arnes sekeluarga yang membiayainya. Sedangkan lahannya seluas 3.700 m2  disediakan Pemerintah Kota Padang.

Arnes sama sekali tidak menghitung total pengeluarannya untuk pembangunan masjid itu. Alasannya karena tidak mau hitung-hitungan sama Allah SWT untuk urusan ibadah. Apalagi diyakininya semua rezeki membangun Masjid Al Hakim dari Allah SWT.

Kegiatan pembangunan itu seiring dengan penataan Pantai Padang yang dilakukan sejak 2014. Dulunya merupakan area permainan anak-anak dan dipenuhi tenda-tenda pedagang kaki lima (PKL). Ada juga juga yang memanfaatkannya buat tempat pacaran dan terkenal dengan sebutan warung kelambu.

Pada 2016, Arnes sang donatur menyampaikan niatnya untuk membangun masjid di tepi pantai. Berkat pendekatan yang dilakukan pemerintah setempat, PKL bersedia direlokasi ke tempat baru sehingga pembangunan masjid dapat dikerjakan.

Sejak Jumat, 4 September 2020, Masjid Al Hakim mulai dibuka terbatas untuk aktivitas ibadah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Ditandai dengan sholat Jumat perdana.

0 Komentar