PASUNDAN EKSPRES – Bukan hanya anak-anak, melainkan juga orang dewasa dapat mengalami penyakit ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan diri dengan pengetahuan mengenai penyakit ADHD.
Mari kenali lebih dalam mengenai ADHD melalui artikel ini.
Apa Itu Penyakit ADHD?
Attention Deficit Hyperactivity Disorder, atau yang dikenal sebagai penyakit ADHD, merupakan salah satu bentuk gangguan mental yang umumnya terjadi pada anak-anak.
ADHD dianggap sebagai gangguan mental kronis karena berdampak pada kualitas hidup penderitanya, baik itu anak-anak maupun orang dewasa, dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk prestasi akademis dan profesional, hubungan interpersonal, dan kegiatan sehari-hari.
Baca Juga:Cek 5 Ide Kado Natal Berkesan untuk Bestie KesayanganUpdate Klasemen Race to Paris 2024 Badminton: Sektor Ganda Indonesia Bisa 2 Pasang atau Malah Angkut Seadanya?
Menurut informasi dari American Psychiatric Association yang dikutip Prudential, ADHD pertama kali teridentifikasi pada anak-anak usia sekolah, terutama saat mereka menyebabkan gangguan di kelas atau mengalami kesulitan dalam pekerjaan sekolah.
Gejala ADHD
Gejala ADHD pada anak-anak menunjukkan perbedaan yang sedikit dibandingkan dengan gejala pada orang dewasa.
1. Gejala pada Anak-Anak
Gejala ADHD pada anak-anak umumnya muncul sebelum mencapai usia 6 tahun.
Gejala tersebut dapat diamati dalam lebih dari satu situasi, seperti di lingkungan rumah dan di sekolah.
Tanda-tanda utama dari ketidakfokusan adalah:
- Mempunyai jangka perhatian yang pendek dan mudah teralihkan.
- Melakukan kesalahan ceroboh, misalnya dalam pekerjaan sekolah.
- Terlihat lupa atau kehilangan barang.
- Tidak dapat menyelesaikan tugas yang membosankan atau memakan waktu.
- Terlihat tidak dapat mendengarkan atau melaksanakan instruksi.
- Sering mengubah aktivitas atau tugas.
- Kesulitan dalam mengorganisir tugas.
b. Hiperaktivitas dan impulsivitas
Tanda-tanda utama dari hiperaktivitas dan impulsivitas adalah:
- Kurang atau tidak memiliki rasa bahaya.
- Menginterupsi percakapan.
- Berbicara secara berlebihan.
- Kesulitan dalam berkonsentrasi pada tugas.
- Tidak dapat menunggu giliran.
- Tidak bisa diam (terlebih pada situasi yang tenang atau hening).
- Gerakan fisik yang berlebihan.
- Sering melakukan gerakan-gerakan.
- Bertindak tanpa berpikir.