PASUNDAN EKSPRES-Calon pengantin (Catin) merupakan sasaran paling strategis untuk menurunkan prevalensi stunting.
Deputi Bidang Advokasi, Penggerakkan, dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sukaryo Teguh Santoso menegaskan hal itu saat berbicara di hadapan 100 catin yang hadir pada kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting Melalui Peningkatan Gizi dan Kesehatan Calon Pengantin dan Pasangan Usia Subur di Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, pada Kamis 7 Desember 2023.
“Karena kalau yang diburunya mereka yang sudah mengalami stunting, misalnya yang sudah berusia tiga tahun ke atas, maka peluangnya hanya 20 persen. Tapi, kalau yang diintervensi dari dua tahun ke bawah, ibu hamil, dan calon pengantin, maka peluangnya mencapai 80 persen untuk bisa menurunkan balita stunting,” tegas Teguh.
Baca Juga:Kapolres Purwakarta Turun Langsung Bantu Evakuasi Korban Kecelakaan LalulintasSekda: Program KB Tak Hanya Tekan Jumlah Penduduk, Tetapi juga Kesejahteraan Masyarakat
Secara teori, sambung Teguh, pertumbuhan sel otak manusia itu mencapai titik optimal 80 persen pada usia 0-2 tahun atau di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Sisanya sebesar 20 persen terjadi setelah anak berusia lebih dari dua tahun. Itu pun jika pengasuhan, gizi, dan stimulannya bagus.
Di tempat yang sama, Bupati Cianjur Herman Suherman, mengaku bahwa sasaran BKKBN dalam upaya percepatan penurunan stunting berkorelasi dengan apa yang sedang dijalankan pemerintah Kabupaten Cianjur.
“Kami juga di Cianjur memiliki fokus program prioritas dalam percepatan penurunan stunting. Di antaranya menuntaskan stunting, ibu hamil wajib mengonsumsi tablet tambah darah. Begitu juga dengan remaja serta catin wajib memeriksakan kesehatannya tiga bulan sebelum menikah,” tuturnya.
Sosialisasi turut menghadirkan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Periode 2009-2011 Rukman Heryana dan tim Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Jawa Barat. Kegiatan ini juga menjadi lebih hangat dengan kehadiran penyuluh KB dan tenaga lini lapangan yang ada di Kabupaten Cianjur.
Sementara itu, dalam kesempatan sebelumnya, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengungkapkan bahwa salah satu cara memutus mata rantai stunting adalah dengan memberikan edukasi kepada catin. Ketika catin mau menjadi pasangan suami istri, kemudian yang kurang memenuhi syarat itu bisa kita koreksi sebelum dia hamil, maka kemudian stunting bisa diturunkan.