Ibu dari 4 Anak Tewas di Jagaraksa Jadi Korban KDRT, Kini di Rawat RSUD Pasar Minggu

Ibu dari 4 Anak Tewas di Jagaraksa Jadi Korban KDRT, Kini di Rawat RSUD Pasar Minggu
Ibu dari 4 Anak Tewas di Jagaraksa Jadi Korban KDRT, Kini di Rawat RSUD Pasar Minggu
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES-  Ibu dari keempat anak yang tragisnya dibunuh di Jagaraksa, Jakarta Selatan, saat ini sedang dalam perawatan di RSUD Pasar Minggu. Dia adalah korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kapolres Metro Jakarta Selatan, menjelaskan bahwa korban yang diidentifikasi dengan inisial D telah dirawat sejak Sabtu (2/12) setelah diduga menjadi korban kekerasan dari PD alias P (41), yang merupakan pelaku dalam kasus ini.

“Ibunya dirawat lebih dulu sejak hari Sabtu di RSUD Pasar Minggu,” ungkap Ade dalam keterangannya kepada wartawan pada Kamis (7/12).

Baca Juga:Fakta-Fakta Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa, Ada Pesan “Puas Bunda, Tx for All”untuk BundaResep Es Tape Santan Manis Lembut yang Menyegarkan

Ade menambahkan bahwa keluarga korban telah melaporkan dugaan KDRT ke Polsek Jagakarsa. Dia juga menyebut bahwa hasil visum korban telah diterima dan saat ini sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut.

Dalam kasus dugaan KDRT ini, Ade menjelaskan bahwa pelaku telah dipanggil untuk diperiksa di Polsek. Namun, pemeriksaan tersebut tidak terlaksana karena alasan dari pelaku yang menyatakan sedang menjaga keempat anaknya.

“Saat hendak diperiksa, Saudara P menyampaikan bahwa ia masih menunggu anak-anaknya karena ibunya masih berada di RS,” jelasnya.

Seperti yang dilaporkan sebelumnya, keempat anak ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dalam sebuah kamar yang terkunci di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Rabu (6/12).

Berdasarkan penyelidikan awal, diduga pelaku merupakan orang tua dari korban. Terduga pelaku juga dilaporkan mencoba bunuh diri ketika akan ditangkap.

Dari tempat kejadian, polisi menemukan pesan tertulis berwarna merah di lantai yang berbunyi ‘puas bunda, tx for all’. Diduga tulisan tersebut dibuat oleh P, yang merupakan ayah dari keempat korban.

0 Komentar