PASUNDAN EKSPRES – Kasus remaja tewas dianiaya polisi di subang, melalui kuasa hukumnya mengungkapkan agar polisi bisa lebih terbuka dan terang benderang dalam kasus ini.
“Kami berharap polisi bisa terbuka dalam mengungkap kasus ini, sehingga terang benderang, dan keluarga mendapati keadilan,” kata Asep Rochman Dimyati, Kuasa Hukum Keluarga Korban AW (16).
Ia juga bertrimakasih kepada polisi yang telah profesional dalam menangani kasus ini. Meskipun begitu kami tetap berharap seluruh masyarakat ikut mengawal kasus ini.
Baca Juga:Cara Membuat Siomay Ayam Udang Ala Chef Devina Hermawan yang Mudah Untuk Kamu Buat DirumahCara Membuat Pai Labu Kuning, Resep Lezat dan Mudah untuk Hidangan Natal
“Sampai saat ini kami mengapresiasi polisi sudah sangat profesional, namun keadilan tetap harus diperjuangkan, dan kita kawal itu,” tambahnya.
Asep Rochman Dimyati mengungkapkan Republik Law Firm juga merupakan kuasa hukum saksi.
Seperti yang kita ketahui pelajar atau remaja SMK di Subang yang dianiaya polisi tersebut bernama dlyan Waher (16) tewas dianiaya oleh oknum polisi.
Oknum polisi dengan inisial W saat ini telah ditangkap dan dinyatakan menjadi tersangka. W juga terancam pidana dan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat. (PTDH).
Kronoligi Kejadian Kasus Remaja Tewas Dianiaya Polisi di Subang Berdasarkan Keterangan Polres Subang
AKBP Ariek Indra mellaui Wakapolres Subang, Komprol Endar Supriatna menjelaskan peristiwa tersebut mulai dari pertemuan W dan AW pada hari minggu.
Sekitar pukul 02.00 WIB minggu dini hari, sebanyak lima orang remaja termasuk korban AW (16) berangkat dari Desa Rancadaka Kecamatan Pusakanagara.
Korban dan teman-temannnya hendak melakukan tauran ke daerah truntum. Korban membawa senjata tajam berupa parang.
Baca Juga:2 Resep Muffin Kukus Cocok Untuk Temen Ngopi atau Minum Teh bareng BestieKredit Motor PCX DP 10 Juta 2023, Cicilan Perbulan Berapa?
Namun, tauran tersebut tidak terjadi dan mereka berbalik arah. Dalam perjalanan korban bertemu dengan W yang juga menaiki motor.
Melihat remaja yang membawa senjata tajam, W mengejarnya. kemudian para remaja tersebut terjatuh ke sawah di kawasan Desa Gempol.
“Dua remaja berhasil kabur, kemudian satu remaja berinisial AW berhasil diamankan polisi,” ungkap Endar.
Karna AW tidak koperatis saat ditanya oleh W. yang membuatnya naik pitam dan memukul hingga melakukan penganiayaan terhadap AW.