Konsiten Dalam Inkosistensi
Sikap Gus Dur yang lahir dari pemikirannya, kadang terlihat seperti tidak konsisten mencla-mencle, ia sering mengambil angel yang berbeda dengan kebanyakan (anti mainstream) dalam menyikapi sebuah persoalan, kemungkinan hal ini ia lakukan untuk menjaga tawazun (keseimbangan) al-‘adalah (proporsonal), al-musawah (kesetaraan) dan hurriyah (kebebasan) yang telah menjadi bagian dari prinsip hidupnya dan paradigma berfikirnya.
Kang Sobary menganalogkan Gus Dur sebagai penumpang kapal yang dinamis yang selalu menyelamatkan kapal dari bahaya tenggelam. Bila kapal oleng kekanan, maka dengan gesit Gus Dur akan lari kekiri, sebaliknya jika kapal oleng ke kiri dan semua penumpang mengarah kekiri, maka Gus Dur akan cepat lari ke kanan meninggalkan orang-orang yang menuju ke kekiri.
Hal ini ia lakukan untuk menjaga agar kapal tidak tenggelam. Dengan cara seperti ini Gus Dur kelihatan plin plan, tidak konsisten, memang secara lahiriyahnya seperti itu, tapi sebenarnya dalam inkonsistensinya itu terdapat konsistensi Gus Dur pada prinsip, gagasan, dan bangsa ini.
Penutup
Baca Juga:Panwascam Subang Gelar Sosialisasi dan Dokumentasi Pengawasan LogistikTridjaya Group Beri Kontribusi untuk Atasi Stunting
Gus Dur adalah sosok pemikir yang luar biasa, tidak hanya esensi dari pemikirannya saja yang penting, yang dapat kita kaji, namun pada aspek paradigma dan thariqah berfikirnya pun dapat kita tauladani.
Meskipun sebagai sebuah teks Gus Dur masih tetap terbuka untuk dikritisi dan diinterpretasi. Wa Allahu A’lam bi al-Shawâb, Wa Allahu al-Muwaffiq Ilâ Aqwami al-Thariq. Wassalamu’alaikum wr.wb.
Biodata Penulis
Yuyun Wahyudin, lahir di Tasikmalaya, 15 Mei 1974 Lulusan Sastra UIN Bandung dan Pasca Sarjana UNIPDU Jombang, sekarang mengabdi sebagai Guru Bahasa Arab sekaligus menjadi Kepala Madrasah MA Al-Falah Nagreg Bandung
No HP 08122266374