PASUNDAN EKSPRES – Puluhan gajah mati kehausan di Zimbabwe akibat kehausan. Dilansir dari berita internasional detik.com, puluhan gajah ditemukan mati kehausan di Taman Nasional Hwange, Zimbabwe.
Hal tersebut terjadi saat negara dilanda kekeringan parah akibat perubahan iklim yang cukup ekstrem.
Dikethaui, menurut laporan yang beredar di media sosial sejumlah petugas mengamankan gading dari gajah yang mati kehausan di Taman Nasional Hwange akibat badai El Nino di Zimbabwe.
Baca Juga:Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana Tegaskan Generasi Milenial Harus Ditempa Secara Mental untuk Menjadi Sosok yang Tangguh dan Responsif di Era DigitalDimas Anggara Siap Garap Film OOTD sebagai Sutadara
Sementara itu, para pegiat konservasi khawatir akan kehilangan lebih banyak gajah karena kekeringan, akibat perubahan iklim dan pola cuaca global El Nino yang mengeringkan sumber air.
Puluhan Gajah Mati Kehausan di Zimbabwe
“Karena gajah bergantung pada air, kami mencatat lebih banyak kematian,” kata Madhlamoto, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (8/12/2023).
Populasi gajah di Hwange berjumlah 45.000 ekor, dan seekor gajah dewasa membutuhkan 200 liter air setiap harinya.
Petugas taman nasional mengatakan, gajah-gajah lain mati di semak-semak dan menjadi mangsa bagi singa dan burung nasar.
“Taman ini telah menyaksikan dampak perubahan iklim. Hujan yang kita terima semakin sedikit,” kata Madhlamoto.
Musim hujan di Zimbabwe biasanya berlangsung dari November hingga Maret, namun jarang turun hujan sepanjang tahun ini.
Apa yang dimaksud dengan El Nino?
Melansir IDN Times berdasarkan United States Geological Survey, El Nino berasal dari bahasa Spanyol yang berarti ‘Anak Kristus’.
Baca Juga:Resep Cilor Sederhana Bagi Pemula, Anak Kos Bisa Bikin JugaSinopsis Cinta Tak Pernah Tepat Waktu, Comeback Refal Hady
Istilah ini kerap digunakan oleh penduduk asli Peru yang menemukan munculnya air hangat tidak biasa. Dinamakan demikian karena fenomena ini sering muncul menjelang Natal.
Secara sains, El Nino adalah pola iklim yang menggambarkan pemanasan permukaan air tidak biasa di Samudera Pasifik tropis timur. El Nino merupakan fase hangat dari fenomena yang lebih besar bernama El Niño-Southern Oscillation (ENSO).
Nah, Southern Oscillation alias Osilasi Selatan adalah perubahan tekanan udara di atas Samudera Pasifik tropis. Ketika di daerah tersebut, perairan pesisirnya menjadi lebih (terjadi El Niño), maka tekanan atmosfer di atas laut akan berkurang.