Skeptisisme radikal terdiri dari beberapa prinsip yaitu prinsip penutupan, prinsip sensitivitas, dan prinsip keamanan. Prinsip penutupan adalah jika saya mengetahui satu proposisi, dan saya tahu bahwa proposisi ini mensyaratkan proposisi kedua, maka saya juga mengetahui proposisi kedua. Prinsip sensitivitas adalah prinsip yang menyatakan bahwa keyakinan kita hanya dapat benar jika kita sensitif terhadap fakta yang membentuk dasar keyakinan tersebut. Sedangkan prinsip keamanan adalah prinsip yang menyatakan bahwa keyakinan kita hanya dapat benar jika kita dapat membedakan antara keadaan dimana keyakinan tersebut benar dengan keadaan dimana keyakinan tersebut salah.
Terdapat beberapa teori atau pemikiran anti-skeptis diantara nya yaitu Mooreanisme dan Kontekstualisme. Mooreanisme merupakan pemikiran anti-skeptis yang muncul pada titik ini untuk menyatakan bahwa terlepas dari kesan pertama, kita tahu bahwa kita bukanlah korban dari hipotesis skeptis dan terlebih lagi kita mengetahui hal ini karena pengetahuan kita tentang hal-hal yang lebih duniawi dan kebenaran dari prinsip penutupan. Sedangkan Kontekstualisme merupakan pandangan yang menyatakan bahwa kunci untuk menyelesaikan masalah skeptis terletak pada pengakuan bahwa pengetahuan adalah gagasan yang sangat peka terdapat konteks.
Referensi
Empiricus, Sextus (1933). Outlines Of Pyrrhonism. Diterjemahkan oleh R. G., Bury. Cambridge: Harvard University Press. hlm. 21.
Rahim, F. R., dan Sari, S. Y. (2019). Perkembangan Sejarah Fisika. Purwokerto: CV IRDH. hlm. 452. ISBN 978-623-7343-14-1.
Pritchard, Duncan. (2018). What is This Thing Called Knowledge. New York : Routledge.