Agus juga mengomentasi tentang uang koin yang mempunyai nilai tinggi, yang tidak bisa di benarkan. Hal ini dijadikan aji mumpung seseorang yang melihat suatu fenomena di media sosial.
“Culture ataupun mindset masyarakat seperti ini kemudian menjadi persoalan terbesar di kita. Kan tidak ada nilai konversi yang dilakukan seperti itu oleh BI kecuali benda kuno ataupun purbakala yang kemudian dijual di lembaga tertentu ataupun lelang, tapi kalau kemudian menukar uang kuno dengan nilai konversi yang melebihi batas ambang, saya kira itu bukan suatu yang benar. Karena efek tadi derasnya terpaan media sosial yang mempengaruhi pola pikir masyarakat menjadi cenderung seperti itu,” ujarnya.