Teori Filsafat Ilmu dalam Menghindari Hoaks lewat Mengenal Sikap Kredulisme dan Pembuktian Abduksi

Teori Filsafat Ilmu dalam Menghindari Hoaks lewat Mengenal Sikap Kredulisme dan Pembuktian Abduksi
0 Komentar

Jadi dengan kita memahami pada konteks apa kita harus menerapkan kredulisme, maka kita bisa meminimalisir terjadinya penyebaran hoaks di masyarakat. Dengan begitu maka masyarakat di Indonesia tidak akan mudah di propaganda oleh informasi-informasi di media sosial yang kebenarannya masih perlu dipertanyakan.

2. Abduksi
Abduksi adalah bentuk inferensi logis yang melibatkan pemilihan penjelasan paling mungkin untuk serangkaian pengamatan atau fenomena. Sederhananya, abduksi adalah pembuktian terhadap suatu hal berdasarkan pada suatu penjelasan yang paling logis dan umum. Sebagai contoh, misalkan pada saat kamu melihat ada sepasang kaki di balik tirai, maka kamu pasti akan berpikir bahwa ada seseorang yang sedang berdiri dibalik tirai. Nah itulah tipe penalaran abduksi, kamu akan berpikir untuk percaya pada sesuatu yang logis dan umum terjadi. Padahal bisa saja dibalik tirai itu hanya ada kaki saja, namun tidak ada orang atau bisa saja itu kaki dari boneka yang mirip manusia. Ilmuwan sering melakukan abduksi saat mengembangkan hipotesis atau teori. Mereka bertujuan untuk menemukan penjelasan yang paling masuk akal untuk fakta yang diamati. Saat kita dihadapkan pada sebuah informasi, maka kita harus melihat adakah sudut pandang lain dari informasi yang kita terima.

Sehingga kita akan lebih memiliki banyak informasi lain yang serupa dan kita bisa memilih informasi yang paling logis dan umum terjadi yang sesuai dengan fakta dan bukti yang ada. Abduksi dapat membantu menghindari terjebak dalam hoaks dengan mendorong pemeriksaan hati-hati terhadap penjelasan alternatif. Masyarakat seharusnya mempertimbangkan beberapa informasi dan memilih yang paling sesuai dengan bukti yang ada.

Baca Juga:Oknum ASN Diduga Sepelekan Tugasnya, Ucapkan Seleksi Hewan Ternak Hanya Nambah KerjaanInsan Pupuk Kujang Karawang Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza

Sehingga dengan kita menerapkan abduksi dalam menelaah sebuah informasi yang beredar di media sosial, maka penyebaran hoaks tidak akan merajalela. Abduksi membuat kerangka berpikir menjadi lebih logis dan tidak mudah percaya pada apa yang terlihat mata, karena abduksi menuntut kita untuk melihat kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa saja terjadi. Contohnya adalah dalam fenomena fatamorgana, saat kita di sebuah gurun dan kita sangat kehausan, maka biasanya kita akan melihat fatamorgana berupa sungai. Namun saat kita berjalan mendekati sungai tersebut, kita tidak akan pernah sampai karena itu hanya ilusi. Jika kita menggunakan abduksi, maka kita tidak akan mudah percaya terhadap fatamorgana, kita akan memiliki pemikiran lain terhadap apa yang kita lihat. Hal inilah yang membuat abduksi sangat penting untuk diketahui masyarakat bahwasannya apa yang kita lihat, belum tentu yang sebenarnya. Kita harus menelaah kembali dan mencari informasi lain yang berkaitan dan memilih informasi paling logis, umum, dan sesuai dengan bukti yang ada.

Laman:

1 2
0 Komentar